Jakarta, TopBusiness – Pertamina Foundation sadar betul keberlanjutan bisnis perusahaan tak bergantung pada proyek produksi sebuah perusahaan, melainkan butuh pondasi dasar yang dibarengi dengan inovasi dan transformasi baik di bidang sumber daya manusia (SDM), budaya hingga keuangan.
Demikian pernyataan Agus Mashud S Asngari selaku Presiden Direktur Pertamina Foundation saat mengikuti wawancara penjurian TOP CSR Awards 2023 secara daring, Rabu (12/4/2023).
“Initinya kita betul-betul dari awal memperkuat pondasi kita paling bawah, kita perkuat dalam konteks strategi, inovasi, integrasi, kemitraan kita dan komunikasi,” terangnya.
“Kemudian didukung dengan resources yang kita punya, dalam hal ini SDM yang harus kita benahi, kita mentransformasikan budaya Akhlak and digital yang kita kembangkan untuk memastikan bahwa secara resources kita siap sedia melakukan transformasi,” lanjutnya.
Masih menurut Agus Asngari, dalam melaksanakan strategi bisnis mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Agenda 2030, yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. Ada enam prioritas SDGs yang dijalankan Pertamina, yakni Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; Penanganan Perubahan Iklim; Ekosistem Laut; Ekosistem Darat; Energi Bersih dan Terjangkau; dan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Pendekatan bisnis yang dilakukan oleh Pertamina Foundation saat ini adalah pada creating shared values dan social innovation, di mana program-program atau kegiatan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) yang dilakukan mampu mendukung bisnis operasi Pertamina dan membentuk kemandirian masyarakat yang berkelanjutan.
Program TJSL Unggulan
Pertamina Foundation memiliki fokus utama program TJSL yang meliputi, Program TJSL Pendidikan, lingkungan dan ekonomi. Dari tiga fokus utama tersebut, Pertamina memiliki ragam inisiatif TJSL yang memiliki dampak signifikan khususnya bagi masyarakat penerima manfaat, tiga diantaranya yakni PFPrestasi, PFMuda dan PFSains.
PFPrestasi atau Beasiswa Pertamina Sobat Bumi merupakan bantuan pendidikan bagi mereka yang berprestasi, peduli lingkungan, dan aktif berorganisasi serta diutamakan dari keluarga kurang mampu, kesulitan akses pendidikan atau kelompok rentan (disabilitas atau yatim-piatu).
“Ini pilar pendidikan kita atau yang kita sebut sebagai program pertama yakni PFprestasi. Ini salah satu beasiswa terbaik sobat bumi yang dimiliki oleh Pertamina, program beasiswa yang sangat unik dimana kita bisa memastikan bahwa mereka-mereka yang terpilih tidak hanya mereka yang memiliki kemampuan intelektual sangat bagus tetapi juga punya kepedulian terhadap sosial dan lingkungan,” terang Agus Asngari.
Program kedua, lanjut AGus, yakni Kompetisi Proyek Sosial PFmuda, merupakan ajang adu gagasan anak muda menuntaskan permasalahan sosial. “Ini kita sebut sebagai pilar kedua yang iconik, yakni program PFMuda, ini betul-betul ikonik. Kita men-challenge anak muda untuk bisa memecahkan isu sosial yang ada di dalam komunitas atau desa tersebut,” jelasnya sambil menunjukan slide presentasi kepada dewan juri.
Dalam program tersebut, lanjut Agus, para peserta mendapatkan coaching and training pada saat proses seleksi untuk proposal improvement maupun setelah menjadi binaan Program PFmuda guna memastikan kelayakan implementasi proyek sosial. Binaan akan mendapatkan fasilitas workshop dan mentoring.
“Jadi kita men-develop mereka dengan mentoring, service and support dan collaboration sehingga apa yang ada di dalam pembicaraan mereka yang dia (peserta) tuangkan dalam bentuk proposal untuk memecahkan isu sosial di dalam komunitas ataupun masyarakat mereka bisa langsung implentasikan dengan baik. Nah kita siapkan dari sisi mentoring maupun finance-nya,” paparnya.
Program TJSL berikutnya yakni PFSains. PFsains merupakan kompetisi inovasi energi baru dan terbarukan yang mengedepankan kebermanfaatan masyarakat. Para binaan program PFsains juga akan didorong untuk berinovasi dari segi keberlanjutan proyek inovasi EBT, model bisnis, nilai dampak sosial bagi masyarakat, dan nilai emisi karbon yang dihasilkan.
“Dari PFPemuda kita beraih dengan cepat bagaimana kita bisa mendorong Kompetisi Proyek Inovasi EBT PFSains. Ini adalah salah satu yang cocok dengan visi Pertamina. Intinya adalah kita sangat peduli dan care kepada masyarakat di daerah-daerah yang terisolir ataupun mereka-mereka yang kita sebut sebagai masyarakat marginal,” ujar Agus.
“Program tersebut betul-betul menjadi tools yang sangat menarik bagi mereka-mereka yang bisa mengaktualisasikan pemikiran mereka ataupun sisi scientist-nya mereka. Kita bisa danai satu angkatan bisa range donasi yang diberikan sampai Rp 75 juta sampai Rp 100 juta atau bahkan bisa lebih sampai Rp 200 juta untuk proyek-proyek yang baik ini,” imbuhnya.
Selain program unggulan tersebut, Pertamina Foundation juga memiliki program yang tak kalah menarik dan bermanfaat lainnya seperti PFPreneur, program pemberdayaan UMKM Perempuan.
Program tersebut merupakan dukungan terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pemberdayaan perempuan. PFpreneur membantu pengembangan potensi UMKM serta semangat kewirausahaan perempuan untuk mendukung kemandirian keluarga dan kesejahteraan masyarakat.
Penulis: Abdullah Suntani