Jakarta, TopBusiness—Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) dalam memprakarsai program ‘Kulkas Berjalan’ atau Mobil Pangan Umat, yang memberikan donasi makanan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di enam lokasi di Jakarta.
“Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah makanan dengan mengumpulkan sisa bahan pangan yang masih layak konsumsi untuk dijadikan sajian makanan baru, lalu dibagikan ke penerima manfaat dalam kurun waktu dua minggu,” kata Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika (20/2/2022).
Program ini merupakan lanjutan kampanye #MakanTanpaSisa yang berupaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan akibat limbah makanan yang membahayakan lingkungan.
CEO Foodbank of Indonesia, Hendro Utomo mengatakan, “Permasalahan sampah dari industri makanan masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Oleh sebab itu, FOI berkolaborasi dengan Bank DBS Indonesia untuk memprakarsai program Kulkas Berjalan atau Mobil Pangan Umat, di mana program ini bertujuan untuk mencegah makanan yang masih layak konsumsi menjadi sampah makanan.”
Hendro mengatakan, “Melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk memerangi kelaparan di sekitar kita sekaligus merawat bumi dari krisis iklim dengan menghabiskan dan berbagi makanan kepada yang membutuhkan.”
Kulkas Berjalan merupakan salah satu program lanjutan gerakan #MakanTanpaSisa yang sudah digalakkan oleh Bank DBS Indonesia sejak 2020. Kulkas Berjalan merupakan mobil pangan umat yang dibentuk menyerupai kulkas yang berkeliling di Jakarta untuk membagikan sajian makanan dari sisa bahan pangan yang masih layak konsumsi yang dikumpulkan dari supermarket chain.
Bahan pangan tersebut diolah menjadi sajian makanan yang baru dan dibagikan ke masyarakat yang membutuhkan.
Program ini akan dilaksanakan selama dua minggu di enam lokasi di tiga daerah berbeda, yakni Pesanggrahan, Kebayoran Lama, serta Tanah Abang, Jakarta. Donasi ini akan dibagikan ke 1.200 warga yang membutuhkan.