Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan hari ini berpotensi sideways.
Di laman Samuel.co.id, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia dalam laporan riset harian, memperlihatkan judul Minim Katalis, IHSG Diperkirakan Bergerak Sideways.
Bursa AS ditutup melemah pada Senin (21/3); DJIA turun 0,58% ke level 34.552, diikuti Nasdaq (0,4%) dan S&P500 (0,04%). Pasar ditutup melemah merespon pernyataan Powell yang mengindikasikan akan melakukan tindakan yang lebih agresif untuk mengatasi tingginya inflasi apabila diperlukan.
Selain itu, melemahnya saham Boeing Co hingga 3,6% (pasca jatuhnya pesawat Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines) serta kenaikan yield UST 10Y hingga menembus angka 2 3% juga menjadi faktor penekan pasar.
Dari pasar komoditas, harga Brent ditutup naik 4,1%, dan emas 0,2%.
IHSG cenderung flat pada Senin (21/3) di level 6.955 dengan ASII, UNVR dan EMTK sebagai top leading movers. Net sell asing di pasar regular terpantau mencapai Rp 381,8 miliar. Saham yang mencatatkan nilai net buy tertinggi adalah TLKM (Rp 71 miliar), ASII (Rp 60,4 miliar), dan EMTK (Rp 52,2 miliar) sementara net sell tertinggi dicetak oleh BBCA (Rp 191,3 miliar), BMRI (Rp 133,5 miliar), dan ADRO (Rp 68,6 miliar).
Sebanyak 4.699 kasus COVID-19 baru dilaporkan di Indonesia kemarin (21/3) dengan daily positivity rate sebesar 4,6% (total recovery rate: 94%, kasus aktif: 203.345).
‘Kami memperkirakan IHSG akan lanjut bergerak di zona sideways hari ini, seiring dengan minimnya sentimen yang mampu menggerakkan pasar,” demikian terungkap.