Jakarta, TopBusiness – PT LKM Pancatengah Tasikmalaya (LKM Pantas) merupakan salah satu BUMD yang menyediakan jasa layanan keuangan mikro yang memiliki proporsi usaha 55 % laba dan 45% layanan publik atau sosial.
Seperti perusahaan pada umumnya, LKM Pantas juga telah menyusun visi dan misinya. Untuk diketahui, visi LKM Pantas sendiri adalah menjadi LKM terpercaya di Jawa Barat yang memuaskan dan berkesinambungan.
“Dalam artian di Jawa Barat itu tentu banyak, baik LKM BUMD ataupun LKM non-BUMD (swasta), tetapi kami di sini memiliki strategi khusus menjadikan misi ini LKM yang terpercaya di Jawa Barat dan memuaskan serta berkesinambungan terus-menerus,” kata Ridwan, selaku Direktur Operasional LKM Pantas.
Untuk merealisasikan visi yang diusung, LKM Pantas memiliki misi, antara lain menyediakan layanan Keuangan Mikro Terpercaya agar perekonomian masyarakat tangguh, berdaya dan mandiri.
”Dengan hadirnya Lembaga Keuangan Mikro yang ada di Kabupaten Tasik khususnya, kami bisa menyediakan layanan keuangan. Dalam artian menyediakan layanan keuangan di sini adalah menerima simpan maupun pinjam, serta menerima konsultasi terkait masalah kemajuan dalam ekonomi mikro yang ada di daerah,” jelas Ridwan pada sesi Penjurin TOP BUMD Awards 2022 yang diadakan Majalah Top Business secara virtual, Rabu (16/3/2022).
Selanjutnya, misi kedua yang dicanangkan LKM Pantas adalah menjadikan sebagai Sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) kabupaten yang berkesinambungan.
Adapun secara umum, seperti dikatakan Ridwan, LKM Pantas memiliki aktivitas usaha meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang ada di daerah.
“Jadi, dalam UMKM yang ada di wilayah Tasikmalaya, khususnya, kami hadir sebagai lembaga keuangan yang menyediakan Layanan Keuangan Mikro dalam bentuk simpan dan pinjam,” lanjutnya.
Strategi Bisnis
Pandemi Covid-19 yang masih terasa hingga saat diketahui telah mengubah, tidak hanya pada tatanan kehidupan sosial saja, pandemi juga ikut berdampak pada kinerja ekonomi, bagi sebagian besar negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Di sektor ekonomi, pelaku UMKM juga sangat terkena dampak dari pandemic Covid-19. Hal ini diamini oleh Ridwan, yang dengan tegas mengatakan bahwa pandemi Covid-19 bagi pelaku UMKM sangat berdampak sekali.
“Kami selaku BUMD lembaga keuangan yang hadir di tengah-tengah masyarakat tentunya kami memiliki suatu tujuan atau strategi untuk mengembangkan perusahaan di masa pandemic. Tetapi walaupun seperti itu, tentunya kami mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan kondisi dan keadaan di masa pandemi Covid-19 yang terus menerus tidak ada ujung sampai dengan tahun sekarang,” ungkap Ridwan ketika menjelaskan strategi bisnis perusahaan secara umum.
Masih bicara soal strategi bisnis perusahaan, dalam paparannya Ridwan mengatakan bahwa dalam LKM Pantas menerapkan strategi binis berdarkan pendekatanBalanced Scorecard, dengan membuat empat strategi.
“Yang pertama dilihat dari indicator finansial, di sini kami melihat bahwa bisnis kita itu harus ada yang namanya profit. Jadi, pada umumnya perusahaan terutama perusahaan swasta berorientasi pada profit, kami juga BUMD walaupun Badan Ussaha milik daerah kita membagi dua antara profit oriented dan social oriented. Tidak salah, tetapi bagaimana pun perlu ada keseimbangan antara profit dan pencapaian dengan faktro-faktor yang ada di luarnya,” jelas Ridwan.
Strategi kedua yang diusung adalah berdasarkan pada indikator kinerja masa lampau, masa kini dan masa depan. “Jadi kami melihat masa lalu, dijadikan (sebagai) bahan evaluasi, bahan untuk melihat kelemahan-kelemahan dan di masa yang akan datang untuk diubah (diperbaiki),” kata Ridwan.
Pada kenyataannya, lanjut Ridwan, laporan keuangan adalah indikator yang menilai kinerja keuangan di masa lampau. “Ibarat mengendarai sebuah mobil, laporan keuangan adalah kaca spion, bagi kami itu merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan kebijakan-kebijakan atau untuk membuat strategi di masa yang akan datang,” tandasnya.
Yang ketiga, strategi bisnis yang disiapkan adalah dari indikator internal dan eskternal. Dalam hal ini Ridwan menilai bahwa keseimbangan dari faktor-faktor internal dan eksternal berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Di sini faktor internal merupakan penyebab atau input, dan keluarnya adalah output, berdampak pada faktor eksternal, karena saling berkaitan. “Kedua faktor atau kedua indikator ini harus dijaga keseimbangannya dan balanced score-nya merupakan hal yang memungkinkan untuk menjaga hal itu,” kata Ridwan.
Lalu strategi selanjutnya adalah indikator yang bersifat leading (Cause/Drivers) dan Lagging (Effect/Outcome). “Jadi, di sini kembali ke faktor internal dan eksternal di atas balanced score dapat menggambarkan hubungan sebab-akibat yang jelas dan juga balanced score memetakan penyebab yang mendorong terciptanya kinerja yang baik atau buruk, serta akibat yang dapat ditimbulkan dari sebab-sebab tertentu,” paparnya.
Kinerja dan Inovasi
Sejatinya tingkat kesehatan LKM hanya dinilai dari likuiditas dan solvalibilitasnya. Kendati demikian, sebagai acuan untuk melihat kinerja dan pengembangan usahanya, LKM Pantas menggunakan tingkat kesehatan atau kriteria yang dipakai oleh BPR (Bank Perkreditan Rakyat).
Secara keseluruhan bila dilihat dari likuditasnya dan solvabilitasnya, LKM Pantas pada tahun 2021 disebut masih dalam tahap sehat. “Yang mana likuiditas itu kita tidak boleh kurang dari 5%, dan solvabilitas minimal itu di atas 110%,” kata Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan memaparkan sejumlah penilaian berdasarkan acuan yang biasa digunakan oleh BPR. Yang pertama dari sisi CAR, LKM Pantas disebut masih dalam kondisi sehat.
”Yang kedua, kualitas asset, di sini mungkin tidak sesuai dalam artian tidak sehat karena KAP kami di atas 10% dan NPL kami di atas 5%. Dengan kondisi dan keadaan di masa pandemi tentunya kami sifatnya bertahan dengan banyaknya kredit yang bermasalah, dengan banyaknya para pelaku usaha-usaha mikro yang berjatuhan di daerah akibat dampak kebijakan yang diberlakukan pemerintah, sehingga dampak yang terasa bagi pengusaha mikro dan bagi lembaga mikro, terutama di daerah kami,” kata Ridwan.
Selanjutnya, untuk ROA LKM Pantas juga masih cukup sehat karena kurang dari 1,21%, dengan ROE angka 5,19% perusahaan masih bisa mencetak laba di tahun 2021. Kriteria lain seperti BOPO, Cash rasio, dan LDR, LKM Pantas juga masih sehat.
“Sehingga dikategorikan berdasarkan penilaian tingkat kesehatan BPR, tingkat kesehatan LKM Pantas secara keseluruhan masih dikategorikan penilaian sehat. Itu salah satu ringkasan tingkat kesehatan LKM Pantas di tahun 2021,” lanjut Ridwan.
Adapun dari sisi inovasi, dalam paparannya Ridwan mengatakan bahwa pada bulan Maret lalu, perusahaan telah melakukan pelatihan dengan menerapkan Solusi Komprehensif Adaftif. Secara tegas, Ridwan menyebutkan bhwa yang dihasilkan dari pelatihan tersebut kini perusahaan dapat menggenggam controlling dalam satu genggaman, yaitu Laporan Hasil Penagihan/Pekerjaan Pegawai Per Satu Jam; Laporan Posisi Pegawai Per 30 Menit; Laporan Kegiatan Yang di lakukan Per 1 Jam sekali; Laporan Harian; Laporan Mingguan; Laporan Bulanan.
“Terus Analisa Kredit juga kita juga terapkan berbasis score. Jadi kita melihat analisa-analisa yang sebelumnhya belum berjalan tetapi setelah adanya pelatihan tersebut, kita bisa melaksanakan analissi berbasis score. Lalu Mobilisasi transaksi menggunakan mobile dikelar dengan sistem yang sudah dikerjkan dengan vendor yang sudah ada,” tandasnya.
Kontribusi
Pada pemaparan soal kontribusi BUMD, dalam hal ini LKM Pantas mengungkap perihal kontribusinya terhadap visi Presiden RI 2019-2024. Sebagaimana diketahui Visi Presiden RI 2019-2024, sendiri mencakup Pembangunan Infrastruktur; Pembangunan Sumber Daya Manusia; Peningkatan investasi; Reformasi Birokrasi (yang mempercepat layanan masyarakat); serta Dukungan terhadap Pemanfaatan APBN yang efektif dan tepat sasaran.
Adapun, dalam paparannya Ridwan mengatakan bahwa kontribusi LKM Pantas terhadap visi misi yang sudah dibuat oleh pemerintah, antara lain:
- PT. LKM Pancatengah Tasikmalaya setiap tahun ikut membantu dalam hal Pembangunan Infrastruktur dengan adanya setoran PAD dari laba.
- Dengan mengadakan kegiatan pelatihan-pelatihan baik di internal ataupun bekerjsama dengan Insatnsi-instansi untuk membantu membimbing para pelaku UMKM yang ada di wilayah kerja PT. LKM Pancatengah Tasikmalaya melalui pelathian khusus yang dikerjsamakan dengan LKM.
- LKM Pancatengah Tasikmalaya melakukan pemberian Pinajaman kredit Mikro dan Kredit Program Pemberdayaan Ekomoni Rakyat kepada UMKM dan masyarakat marginal (unbankable) tentunya akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat mikro terutama dapat mereduksi cengkraman rentenir.
- Melakukan edukasi kepada semua lapisan masyarakat dari mulai anak SD sampai kakek-kakek dengan mendatangi sekolah dan kegiatan masyarakat baik keagamaan ataupun non keagaamaan serta memberikan penjelasan terhadap mereka.
- Dengan ekspansi kredit kepada masyarakat mikro produktif (Komposisi kredit produktif sampai 85%) tentu hal ini dapat sejalan dengan Visi Presiden dalam Pemanfaatan APBN/APBD ke masyarakat produktif.
Penulis: Fauzi