Jakarta, TopBusiness – PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) atau LIFE, salah satu perusahaan publik terpercaya, kembali mencatat pertumbuhan kinerja yang positif dan berkelanjutan sepanjang tahun 2021 dan optimis dalam mencapai target hingga akhir tahun 2022.
Hal ini disampaikan melalui paparan kinerja perusahaan ‘Sinarmas MSIG Life Public Expose 2022: Ketangguhan untuk Mencapai Titik Ketinggian yang Baru’ yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (22/6/2022).
Sejak tahun 2021, Sinarmas MSIG Life menerapkan strategi jangka menengah Expand to Grow untuk mengawal perjalanan transformasi bisnis, organisasi, dan tata kelola.
“Fase pertama (2021-2022) strategi ini telah kami berjalan dengan baik dan sukses dan memperkuat landasan untuk memulai transformasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Wianto Chen, Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life.
“Sesaat lagi, kami akan memasuki fase kedua (2023-2025) yaitu akselerasi dan optimalisasi seluruh lini usaha yang kami sebut sebagai GREAT 2025 yang menitikberatkan pada GRow Sustainable Business – Excellent Services – As Trusted Partner untuk mencapai sasaran strategis kami di 2025 dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” papar Wianto.
Di tengah perlambatan perekonomian Indonesia saat menghadapai gelombong pertama dan kedua Covid-19, Perusahaan yang telah melayani pasar Indonesia selama lebih dari 35 tahun ini tetap menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dan stabil.
Dari sisi Rasio Tingkat Kesehatan Finansial, pencapaian RBC Konvensional Perusahaan mencapai 1,458% di tahun 2021, dan bahkan mencapai 1,871% di Kuartal I 2022 ini.
Herman Sulistyo, Direktur Sinarmas MSIG Life mengungkapkan, melalui strategi Expand to Grow, Perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan bisnis yang melebihi ekspektasi pada tahun 2021 dengan pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE), terutama melalui jalur bisnis keagenan yang mencapai lebih dari 85%, dan jalur bisnis Bancassurance yang bertumbuh lebih dari 35%.
Sinarmas MSIG Life tetap dapat memenuhi komitmennya dalam memberikan perlindungan finansial bagi nasabah. Hal ini tampak dari jumlah klaim kematian dan kesehatan yang mengalami peningkatan hampir 85% dari tahun sebelumnya, dengan total klaim termasuk pembayaran manfaat hingga Rp2.3 triliun.
“Dan sebaliknya, Perusahaan berhasil menurunkan rasio biaya hingga 16%, yang mana produktivitas karyawan justru meningkat sebesar 31%,” tegas Herman.
FOTO: Istimewa