Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Selasa (28/06/2022) ini berpotensi naik tipis.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Naik Tipis Hari Ini.
Bursa AS ditutup melemah pada Senin (27/6). DJIA -0,2%, diikuti S&P500 0,3%, dan Nasdaq 0,7%. Pasar mengalami penurunan setelah sempat mencatatkan rebound tipis di pertengahan sesi perdagangan. Meski demikian, ada potensi penguatan pasar dalam minggu ini seiring dengan aksi rebalancing portofolio yang kemungkinan besar akan dilakukan investor di akhir 2Q22. Disamping itu, kami melihat sentimen pasar global mungkin membaik karena indeks futures AS sedikit menguat dalam perdagangan semalam. Rilis data ekonomi AS mendatang: indeks kepercayaan konsumen Juni (cons: 100,4; prev: 106,4) dan indeks harga rumah April (prev: 386,5).
Di pasar komoditas, minyak sawit naik 5,53% menjadi RM 4.922/ton, begitu juga nikel (3,66%), dan minyak Brent 2,2% menjadi USD115,6/bbl. Batubara turun 1,15% menjadi USD392,45/ton, sedangkan emas cenderung stagnan (-0,17%).
Pasar Asia ditutup menguat pada Senin (27/6): Nikkei 1,43%, Hang Seng 2,35%, Kospi 1,49%, dan Shanghai 0,88%. IHSG yang ditutup turun 0,38% menjadi 7.016,1 pada Senin (27/6). GOTO, CPIN, dan TOWR menjadi top leading movers, sedangkan TLKM, BBCA, dan MDKA menjadi top lagging movers.
Investor asing mencatatkan total net sell sebesar Rp 1,33 triliun, Rp 852 miliar di pasar reguler, dan Rp 462.2 miliar di pasar negosiasi. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBCA (Rp 326,6 miliar), disusul BBRI (Rp 188,9 miliar), dan INCO (Rp 149,4 miliar). Sementara itu, net buy asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh MDKA (Rp 99,4 miliar), PGAS (Rp 54,8 miliar), dan HRUM (Rp 54,7 miliar).
Sebanyak 1.445 kasus baru COVID-19 dilaporkan di Indonesia kemarin (27/6) dengan positivity rate sebesar 2,7%, sedangkan pasien sembuh hari itu mencapai 1.637 (recovery rate: 97,2%, kasus aktif: 14.315).
“Kami memperkirakan IHSG mungkin akan naik tipis hari ini, didorong oleh menguatnya harga sejumlah komoditas, meskipun sentimen global masih kurang kuat (investor mungkin memilih menunggu rilis data ekonomi AS malam ini),” demikian tertulis.