Jakarta, TopBusiness – PT Nusantara Regas atau yang biasa dikenal sebagai NR didirikan sebagai anak badan usaha milik negara (BUMN) yang merupakan perusahaan patungan antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Nusantara Regas berkomitmen menjadi perusahaan kelas dunia di bidang penyediaan gas alam. Untuk mewujudkannya, NR memberi perhatian khusus akan penerapan GRC guna meraih kinerja yang optimal serta pertumbuhan yang berkelanjutan.
Benar saja, torehan kinerja Nusantara Regas patut di apresiasi. Hal ini terlihat dari perolehan laba yang meningkat setiap tahunnya.
“Laba bersih Nusantara Regas pada tahun 2020 sejumlah USD 21,33 Juta meningkat sebesar US$ 52,02 juta pada tahun 2021,” ujar Harry Budi Sidharta selaku Direktur Utama PT Nusantara Regas saat sesi penjurian TOP GRC Awards 2022 secara online oleh Majalah TopBusiness, Selasa (12/7/2022).
Tak sampai disitu, terpaan badai pandemi Covid 19 juga tidak berampak signifikan pada kinerja Nusantara Regas.
“Target kinerja/KPI perusahaan tahun 2021 pada seluruh aspek dapat tercapai. Secara umum, kinerja Perusahaan tidak terganggu oleh Pandemi dengan berbagai strategi yang dilakukan,” terang Harry.
Capaian membanggakan tersebut tak lepas dari penerapan GRC. Ya, PT Nusantara Regas memiliki kelengkapan sistem dan infrastruktur dalam mengimplementasikan GRC.
Sebagai contoh, NR memiliki Komite GCG dan Pemantau Risiko yang bertugas memantau pelaksanaan dan mengevaluasi hasil assessment berkala atas penerapan GCG untuk memastikan efektivitas implementasi GCG yang dilaksanakan oleh organ-organ utama Perusahaan (RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi) serta organ pendukung (Komite Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan Internal Audit).
“Skor Penilaian GCG tahun 2021 94,94 persen dan 90,83 persen pada tahun 2020,” kata Harry Budi Sidharta.
Selain itu, PT Nusantara Regas juga mengimplementasikan Enterprise Risk Management di Nusantara Regas menggunakan Framework ISO 31000: 2018, mengintegrasikan dengan Proses Business Perusahaan.
“Sehingga Process Management Risiko dapat teridentifikasi secara holistic, tidak hanya yang berdampak pada Strategic dan Business Risk, namun juga hingga Operational Risk yang termasuk hingga keselamatan dan kesehatan tekerja,” jelas Harry.
Penulis: Mi’roji