TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • Ekda
  • Marketing
  • Event
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • Ekda
  • Marketing
  • Event
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

IHSG Berpotensi Terkoreksi

Agus
3 October 2022
rubrik: Capital Market
FOTO2 BURSA EFEK

Bursa Efek Indonesia (Rendy MR/TopBusiness)

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Senin (3/10/2022) awal pekan, berpotensi melemah.

Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, memperlihatkan judul Terdorong Sentimen Global dan Regional, IHSG Berpotensi Koreksi.

Pada penutupan Jumat lalu (30/9), pasar AS bergerak melemah. Dow Jones melemah 1,71%, S&P 500 1,51%, dan Nasdaq 1,51%. Perhatian pasar global pada minggu ini akan tertuju pada rilis data US employment dengan ekspektasi berada di 250 ribu dan unemployment stabil di 3,7%.

Selain itu, beberapa pejabat the Fed dari New York, Atlanta, dll akan berbicara minggu ini terkait kemungkinan kenaikan rate lanjutan.

Pasar komoditas terpantau bergerak mixed pada Jumat (30/9) kemarin. Minyak WTI menguat 3,22% ke level USD 82,06/bbl, Brent 2,77% level USD 87,81/bbl, harga batubara melemah 0,47% ke level USD 433,7/ton, nikel 4,57% ke level USD 21,327, dan CPO menguat 4,26% ke level MYR 3.278. Harga emas terpantau menguat 0,01% ke level USD 1.672/toz).

Bursa Asia bergerak mayoritas melemah pada Jumat (30/9) kemarin. Kospi melemah 0,71%, Nikkei 1,83%, Hang Seng 1,18%, dan Shanghai 0,55%.

IHSG pada hari Jumat (30/9) ditutup menguat 0,07% ke level 7.040, dengan net buy sebesar Rp 236,8 miliar. Pasar reguler asing mencatatkan net buy Rp 230,2 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy Rp 6,6 miliar. Angka net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (Rp 303,9 miliar), BMRI (Rp 124,2 miliar), dan ADRO (Rp 76,9 miliar). Sementara itu, angka net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak BBNI (Rp 116,7 miliar), BMRI (Rp 67,8 miliar), dan ADMR (Rp 64,8 miliar). Top leading movers adalah BBCA, BMRI, dan TLKM, sedangkan ASII, GOTO, dan EMTK menjadi top lagging movers.

Terjadi penambahan 1.332 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada hari Minggu (02/10) dengan jumlah kasus sembuh yang lebih banyak sebanyak 1.575. Daily positive rate sebesar 7,08%; overall positive rate: 9,08%; kasus aktif: 17.434.

Pagi ini Nikkei dibuka melemah 1,1% dan KOSPI tutup. “Kami memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional,” demikian terpublikasi.

Previous Post

Kopitu MoU Bidang Ketenagakerjaan di Darwin

Next Post

Bakti BUMN untuk Menggeliatkan Ekonomi, Budaya, Sosial Mandalika

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • Ekda
  • Marketing
  • Event