Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan Jumat (28/10/2022) akhir pekan, diperkirakan bergerak melemah.
Dalam riset harian Samuel Sekuritas Indonesia melalui samuel.co.id, di Jakarta, memperlihatkan judul IHSG Diperkirakan Bergerak Melemah.
Bursa AS ditutup cenderung melemah pada Kamis (27/10), dengan DJIA +0,6%, S&P500 -0,6%, dan Nasdaq -1.6%. Indeks Dow Jones menguat pasca rilis data PDB AS untuk 3Q22, yang menunjukkan pertumbuhan 2,6% (konsensus: 2,4%), yang tampaknya memberi harapan bagi pasar bahwa inflasi juga akan menurun dan The Fed akan melunakkan kebijakan suku bunganya. Meski demikian, pasar mendapat tekanan dari rilis laporan keuangan 3Q22 sejumlah emiten teknologi yang lebih lemah dari perkiraan pasar, diantaranya Meta dan Amazon.
Pasar komoditas terpantau bergerak cenderung melemah, yang ditandai dengan minyak WTI naik 0,9% ke level USD 88/bbl, batu bara -0,6% ke level USD 372/ton, nikel -1,7% menjadi USD 22.294/ton, emas -0,2% menjadi USD 1.667/toz.
Bursa Asia kemarin ditutup bervariasi. Kospi +1,7%, Hang Seng 0,7%, sementara Nikkei -0,3%, dan Shanghai 0,6%.
Di perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik 0,7% ke level 7.092, dengan net buy asing di pasar reguler sebesar Rp 714 miliar dan di pasar negosiasi Rp 183 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (Rp 226 miliar), ADRO (Rp 140 miliar), dan BBCA (Rp 70 miliar). Sementara itu, net sell asing tertinggi dicatatkan oleh ASII (Rp 30 miliar), KLBF (Rp 26 miliar), dan BIPI (Rp 21 miliar). Top leading movers adalah BBCA, BBRI, ASII dan top lagging movers adalah UNTR, KLBF, BRMS.
Terjadi penambahan 3.029 kasus baru COVID-19 di Indonesia kemarin dengan positivity rate sebesar 10,4% (recovery rate: 97,2%, kasus aktif: 21.533).
Pagi ini pasar regional dibuka melemah dengan Kospi -0,5% dan Nikkei 0,9%. “Melihat sentimen dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak melemah,” demikian tertuls.