Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini diperkirakan bergerak melemah.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan bahwa IHSG Diperkirakan Bergerak Melemah.
Bursa AS kemarin ditutup melemah. DJIA -1,45%, diikuti S&P500 1,54%, dan Nasdaq 1,58%. Pelemahan bursa AS disebabkan meningkatnya kekhawatiran investor terkait potensi pengembangan perekonomian di China, mengingat terjadinya protes di beberapa kota terkait kebijakan kebijakan zero Covid yang diberlakukan. Serta Investor tengah menantikan rilis dari data ekonomi seperti kepercayaan konsumen, serta komentar dari pemimpin The Fed pada minggu ini terkait kebijakan yang akan diambil untuk melawan inflasi.
Dari komoditas pasar, flat CPO 0%(perdagangan ditutup) di RM4.134/ton, nikel meningkat 0,45%, emas turun 0,76%, batu bara menguat (5,04%). Sementara itu, harga Brent tercatat menguat (1,26%) menjadi USD77,24/bbl.
Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup turun 0,51% ke level 7.017,4. Penggerak terkemuka teratas menghasilkan BBRI, AMRT, BBCA sementara penggerak tertinggal teratas menghasilkan GOTO, MDKA, TLKM. Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp428 miliar. Pasar reguler asing mencatatkan net buy sebesar Rp368,2 miliar, dan pada negosiasi pasar mencatat net buy sebesar Rp59,8 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh TBIG (Rp63,3 miliar), TLKM (Rp58,2 miliar), dan KLBF (Rp37 miliar). Net BUY asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBRI (Rp340,9 miliar), MDKA (Rp61,4 miliar), dan UNVR (Rp55,4 miliar).
Terdapat tambahan 3.255 kasus baru COVID-19 pada hari Senin (28/11) dengan positivity rate sebesar 9,19% (total kasus aktif: 57.882). Sebanyak 5.865 pasien telah sembuh dengan tingkat kesembuhan sebesar 96,7%.
Bursa Asia pagi ini terpantau dibuka campuran: Nikkei -0,76%; Kospi +0,05%; ASX200 -0,15%. “IHSG kami perkirakan bergerak melemah hari ini didukung oleh pelemahan di global,” demikian tertulis.