Jakarta, TopBusiness—Tingkat inflasi di year to date (YtD) Januari 2022 hingga November 2022 sebesar 4,82%. Sedangkan inflasi November 2022 year on year (YoY) terhadap November 2021, sebesar 5,42%.
Hal tersebut dijelaskan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik RI (BPS), Setianto, dalam konferensi pers di Jakarta hari ini, yang juga disiarkan melalui kanal YouTube.
Menjelaskan lebih lanjut tentang inflasi November 2022 yang 5,42% YoY tersebut, dia mengatakan bahwa inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,20%. Sedangkan terendah terjadi di Ternate sebesar 3,26%.
Inflasi November 2022 YoY tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,87%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,53%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,24%.
Untuk kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,96%; kelompok kesehatan sebesar 2,90%; kelompok transportasi sebesar 15,45%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,90%; kelompok pendidikan sebesar 2,76%.
Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,59%; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,48 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen,” kata Setianto.
Inflasi Bulanan
Kemudian, Setianto menjelaskan bahwa tingkat inflasi month to month (MtM) November 2022 terhadap Oktober 2022, sebesar 0,09%.
Tingkat inflasi YoY komponen inti November 2022 sebesar 3,30 persen. Adapun inflasi MtM untuk komponen inti, sebesar 0,15%.
“Dan inflasi YtD untuk komponen inti, sebesar 3,13%,” Setianto menambahkan.