Jakarta, TopBusiness – Setelah melaksanakan pemaparan publik (public expose) pada 10 November 2022 lalu, saham emiten PT Multi Medika Internasional Tbk (IDX: MMIX) mendapat sambutan antusiasme luar biasa khususnya dari kaum millennial penggemar K-Pop dan juga investor ritel.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya antusiasme pemesanan saham MMIX pada saat bookbuilding dan diikuti pada masa penawaran umum.
Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) MMIX mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 175.49 kali dari total saham pooling berdasarkan sistem e-IPO, jauh melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Minat atas saham MMIX sangat tinggi dengan ditandai kelebihan permintaan yang mencapai 175.49 kali dari pooling demand E-IPO,” kata Mukti Wibowo Kamihadi, Deputy Director Investment Banking Mirae Asset Sekuritas dalam keterangan resmi, Selasa (6/12/2022).
Ia melanjutkan terdapat lebih dari 34.700 pemesan baik dari institusi ataupun ritel investor yang tercatatkan berdasarkan sistem e-IPO. Kelebihan permintaan minat atas saham MMIX itu, lanjutnya, terjadi pada masa penawaran umum yang berlangsung pada 30 November 2022 hingga 2 Desember 2022.
“Investor melihat bisnis yang dijalankan MMIX sangat unik dan mempunyai pospek yang menjanjikan karena MMIX menjadi perusahaan pemimpin pasar private label di Indonesia yang ke depannya akan mengkombinasikan produk-produk FMCG dan Beauty Produk dan Skincare, F&B dengan IP-IP terkemuka Korea dan global yang memiliki potensi luar biasa untuk terus tumbuh dan berkembang khususnya kaum millennial dan penggemar K-Pop Culture,” ungkap Mukti.
Ia melanjutkan dari hasil Masa Penawaran Awal yang ditawarkan mulai dari harga Rp160 sampai Rp210 per lembar juga sudah menghasilkan terbentuknya harga saham MMIX pada Rp190 per saham. Kata dia, pada Rp190 per saham setara dengan valuasi P/E 8,5x menggunakan Net Income 2023 Perseroan, yang mana P/E tersebut masih di bawah rata-rata industri sejenis.
Untuk diketahui, dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini MMIX menawarkan sebanyak 600 juta saham baru atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga IPO Rp190 per saham.
Selain intu MMIX secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 300 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebesar 16,67% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan.
Perseroan juga mengadakan program alokasi saham kepada karyawan (Program ESA) sebanyak 1,75% saham dari Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak 10,5 juta saham.
Mengky Mangarek, Direktur Utama PT Multi Medika Internasional Tbk, mengatakan, sekitar 65% dana dari IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memperkuat kegiatan operasional dan pengembangan bisnis terutama untuk pembelian barang dagangan dan sekitar 35% lainnya akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi untuk produk-produk Intellectual Property (IP) dan sarana logistic,termasuk K-Pop Official Flagship Store yang berlokasi di Bumi Serpong Damai tahun 2023 dan PIK2 tahun 2024.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.
Saat ini Kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional Tbk adalah PT Multi Inti Usaha (MIU) sebesar 60%. Pihak pengendali Perseroan adalah Mengky Mangarek dan Eveline Natalia Susanto melalui kepemilikan saham langsung di Perseroan dan kepemilikan tidak langsung di Perseroan melalui PT Multi Inti Usaha.
Tahapan IPO MMIX berikutnya adalah distribusi saham dan waran yang dilakukan pada 5 Desember 2022 dan dilanjutkan dengan listing di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2022.
Kinerja Keuangan
MMIX adalah perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Alat Farmasi Dan Alat Kedokteran Untuk Manusia. Untuk produk alat Kesehatan yaitu masker, MMIX telah memiliki market share terbesar di Indonesia dengan dukungan jaringan distribusi Modern Trade Channel yang luas.
Perseroan pun memperkirakan penjualan akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah Modern Trade di Indonesia. Perseroan juga merupakan perusahaan yang sehat dengan kinerja yang terus meningkat.
Hingga 31 Mei 2022, Perseroan yang fokus pada produk Kategori Personal, Skin & Beauty Care berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 82,13 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 40,48 miliar.
Dari total pendapatan tersebut , produk Kecantikan menjadi kontributor tertinggi sebesar 36%, disusul Perawatan Pribadi (13%), Perawatan Kulit (15%) Health Care & Personal Hygiene (28%) dan Kategori Lain (4%).
Sementara itu pendapatan per Desember 2021 sebesar Rp 181,84 miliar, melonjak dibandingkan pendapataan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,48 miliar. Dari pendapatan tersebut Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 67,70 miliar, naik dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 481,40 juta.
Sedangkan laba kotor yang dicatat per 31 Mei 2022 sebesar Rp 52,13 miliar, naik dibandingkan laba kotor yang dibukukan pada periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 17,57 miliar.
Perseroan pun membukukan lonjakan laba bersih sebelum pajak Per Mei 2022 sebesar Rp 25,35 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 13,25 miliar.
Sedangkan laba bersih sebelum pajak per Desember 2021 sebesar Rp32,12 miliar dibandingkan per Desember 2020 yang sebesar Rp 352,88 juta. Dengan perolehan laba tersebut, Posisi EBITDA Perseroan pada periode tersebut sebesar Rp 25,55 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Mei 2021 yang sebesar Rp 13,65 miliar.