Jakarta, TopBusiness – PT Bank INA Perdana Tbk (BINA) meluncurkan program terbaru yakni Tabina Berjangka. Melalui peluncuran program ini, BINA mengincar penambahan 10 ribu nasabah baru.
Direktur PT Bank INA Perdana Tbk Budijanto Soedarpo mengatakan, program yang dibuat kali ini telah disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah.
“Tabina Berjangka ini sudah ada sebelumnya, dengan modifikasi yang jauh berbeda dan lebih menarik lagi bagi para nasabah,” jelas Budi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (7/12/2022).
Budijanto menambahkan, dengan adanya program terbaru ini perseroan optimistis program Tabina Berjangka dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Apalagi, saat ini komposisi penyebaran nasabah dari BINA paling banyak ada di kota -kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.
“Dengan program terbaru ini, kami yakin bisa menjaring sebanyak 10 ribu nasabah baru yang membuka rekening. Perseroan juga gencar melakukan campaign ‘Tabina Berjangka’ di sosial media perusahaan, sehingga masyarakat tertarik kemudian membuka rekeningnya di Bank INA,” ujar Budi.
Sementara itu, Head of Branch Banking & Product Development PT Bank INA Perdana Tbk Untung Kurniawan juga menginformasikan Tabina Green untuk para nasabah yakni hadiah yang sangat ramah lingkungan dan dapat mengurangi emisi karbon.
Hal ini sebagai wujud nyata perseroan dalam mendukung pengurangan emisi karbon yang sedang dijalankan oleh pemerintah. “
Dulu pada program Tabina Berjangka hanya dapat bunga, sekarang kita kembangkan menjadi 3 varian. Pertama, bagi nasabah yang menabung bisa mendapatkan bunga, kemudian kedua berhadiah langsung atau cash back yang dapat disesuaikan dengan pilihan nasabah, dan ketiga Tabina Green, nasabah bisa mendapatkan hadiah yang sangat ramah terhadap lingkungan seperti motor listrik, solar panel, dan lainnya yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon,” tambah Untung.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per akhir September 2022, BINA berhasil membukukan kinerja yang baik dalam penyaluran kredit dan penghimpunan dana. Adapun untuk total aset tumbuh 71% secara yoy menjadi Rp 20,3 triliun, yang didukung oleh pertumbuhan simpanan 82% yoy menjadi Rp 17,5 triliun.
Sedangkan untuk penyaluran kredit pada akhir triwulan III tahun 2022 terealisasi sebesar Rp 8,6 triliun, atau mengalami peningkatan 196% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih bank juga naik 224% secara yoy menjadi Rp 98,4 miliar.
Adapun sebelumnya, Bank INA Perdana bersiap menggelar penerbitan saham baru (rights issue) dengan target dana sebanyak Rp 1,2 triliun. Penambahan dana segar ini diharapkan menopang kinerja perseroan.
Direktur Utama Bank INA Perdana Daniel Budirahayu menjelaskan, aksi ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan Modal Inti yang ditetapkan oleh OJK dalam POJK No.12/2020 mengenai Konsolidasi Bank Umum yakni minimal memiliki modal inti sebesar Rp 3 triliun di akhir tahun 2022.
Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 30 November 2022 untuk melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau PMHMETD IV.
Dalam aksi ini, perseroan akan menawarkan 296.854.687 saham dengan harga pelaksanaan Rp. 4.050 sehingga jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PMHMETD IV ini sebanyak-banyaknya Rp 1,2 Triliun. “Nantinya seluruh dana yang didapat akan digunakan perseroan untuk memperkuat struktur modal kerja dan diharapkan, aksi korporasi ini bisa diterima dengan baik oleh para investor,” kata Daniel.
Daniel optimistis kinerja bank akan mengalami peningkatan seiring dengan penambahan kemampuan untuk melakukan fungsi intermediasi. Untuk diketahui, pada kuartal III-2022 ini Bank Ina berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 94,83 miliar, atau melonjak 224% dibanding periode sama tahun 2021 yang sebesar Rp 29,24 miliar.