Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG berpotensi berpotensi menguat.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan IHSG Berpotensi Menguat.
Bursa AS kemarin ditutup menguat. Dow Jones +1,14%, S&P 500 1,33% dan Nasdaq 1,99%. Pasar bergerak menguat seiring dengan rilis data inflasi yang menunjukan adanya penurunan indeks PPI -0,5% mom yang diekspektasi akan tetap flat pada bulan ini.
Pasar komoditas terpantau bergerak bervariasi, minyak naik 2,32% ke level USD 83,3/bbl, batubara turun 1,98% ke level USD 190,8/ton, nikel menguat 0,57% ke level USD 23.699 dan CPO melemah 1,59 ke level MYR 3.715. Sedangkan harga emas terpantau naik 1,50% ke level USD 2.055/toz.
Bursa Asia kemarin ditutup cenderung menguat. Nikkei menguat 0,26%, Hang Seng 0,17%, sedangkan Shanghai melemah 0,27%.
IHSG ditutup melemah 0,20% ke level 6.785,6 dengan Investor mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp 881,9 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (Rp 367 miliar), TLKM (Rp 309 miliar), dan BBCA (Rp 236 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BMRI (Rp 88 miliar), GOTO (Rp 73 miliar), dan UNTR (Rp 52 miliar). Top leading movers mengeluarkan BBRI, TLKM, TOWR, sementara top lagging movers mengeluarkan BYAN, GOTO, dan AMRT.
Pagi ini Nikkei dibuka menguat 0,78% dan KOSPI 0,72%. “Kami perkirakan IHSG hari ini akan menguat, seiring dengan sentimen global dan regional,” demikian tertulis.