Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG berpotensi sideways.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan IHSG Berpotensi Samping.
Pada penutupan Jumat (14/4) lalu, pasar AS bergerak melemah. Dow Jones melemah 0,42%, diikuti S&P 500 0,21%, dan Nasdaq 0,35%. Pada minggu ini dimulainya earning season kuartal pertama dan dalam beberapa hari ke depan Fed memiliki kesempatan terakhir untuk menyampaikan pandangan suku bunga menjelang pertemuan bulan depan.
Pasar komoditas terpantau menyamping pada Jumat (14/04) kemarin. Minyak WTI menguat 0,08% ke level USD 82,5/bbl, Brent melemah 0,89% ke level USD 82,52/bbl, harga batubara melemah 1,44% di level USD 188/ton, nikel menguat 3,64% ke level USD 24.561 dan CPO melemah 0,32% ke level MYR 3.703. Harga emas terpantau melemah 1,92% ke level USD 2.015/toz).
Bursa Asia bergerak menguat pada Jumat (14/04) kemarin. Kospi menguat 0,38%, diikuti Nikkei 1,2%, Hang Seng 0,46%, dan Shanghai 0,6%.
IHSG ditutup menguat 0,49% ke level 6.818,6. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) 0,05 ke level 210,0. Investor asing pada Jumat lalu mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp 1.833,4 miliar. Pada pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy Rp 1.929,2 miliar, dan negosiasi pasar mencatatkan net sell asing Rp 95,8 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler didominasi oleh BBRI (Rp 506,5 miliar), BBCA (Rp 460,5 miliar), dan TLKM (Rp 286,1 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatat oleh ARTO (Rp 33,6 miliar), ADRO (Rp 19,1 miliar), dan PTBA (Rp 16,7 miliar). Selain itu, top sector gainer pada Jumat (14/04) adalah sektor IDXFIN, sementara yang menjadi pecundang sektor teratas datang dari IDXTRANS. Top leading movers emiten adalah BBRI, BMRI, MDKA, sementara top lagging movers emiten adalah UNTR, ASII, ESSA.
Pagi ini Nikkei menguat 0,21% dan KOSPI melemah 0,046%. “Kami melemahnya IHSG berpotensi sideways pada hari ini, seiring dengan beragamnya sentimen dari pergerakan bursa global dan bursa regional,” demikian tertulis.