Jakarta, TopBusiness – Para pegiat dan kerabat Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) dan Forum Negarawan pada Senin, 17 April 2023 kemarin meramaikan buka puasa bersama (bukber) di RM. Ayam Bulungan, Jakarta Selatan.
Acara buka puasa ini digagas oleh Prof. Dr. Ir. Naniek Widayati, guru besar Universitas Tarumanegara dan Ketua Program Studi Magister Arsitektur Universitas Tarumanegara.
Sembil menunggu waktu berbuka puasa pada hari ke-27 bulan Ramadhan ini, para peserta yang hadir melakukan diskusi santai dengan topik yang cukup hangat tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang semakin mantap untuk dipindahkan dari Jakarta ke Penajam dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Dharma, salah satu peserta yang hadir dalam acara bukber tersebut berharap IKN bisa efektif dan dapat segera difungsikan pada tahun 2024. Bahkan, Dharma yang mengaku cukup intens mengikuti perkembangan IKN sejak awal, sudah mengunjungi sejumlah negara untuk menawarkan investasi di lingkaran IKN.
Investor ditawarkan akan mendapat kemudahan serta jaminan aman dan nyaman berinvestasi di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur di masa mendatang.
Pendapat optimis dan pesimis puh riuh mewarnai diskusi yang yang dihadiri sahabat dan kerabat GMRI dan pegiat Forum Negarawan, termasuk di antaranya Pakde Gosong yang khusus datang dari Yogyakarta.
Sementara itu, Sri Eko Sriyanto Galgendu, serius mengisyaratkan bahwa waktu pemindahan IKN itu tidak tepat bila dilakukan sekarang. Apalagi, kata dia, negara dalam keadaan kesulitan keuangan. “Rencana untuk memindahkan IKN itu jadi terkesan sangat dipaksakan,” kata Sri Eko yang juga Wali Spiritual Indonesia. Adanya sejumlah proyek yang mangkrak, bahkan ada di antara yang sudah dijual kepada pihak swasta. Celakanya, pihak swasta itu tidak berasal dari bumi sendiri “Seperti Bandara Kertajati, Cirebon yang tidak jelas kegunaan dan manfaatnya itu sampai sekarang. Juga jalan tol,” kata Sri Eko.
Menurut dia, Bandara Kertajati konon telah dilelang kepada swasta, seperti kabar yang tidak kalah miring, yaitu Bandara di Kulonprogo yang telah dialihfungsikan oleh warga setempat untuk roundevous dan tempat acara entah berantah lainnya.
Universitas Nusantara
Meski begitu, forum diskusi informal yang santai ini tetap melihat adanya secercah harapan untuk mewujudkan keberadaan dari Universitas Nusantara yang telah menjadi bagian dari program GMRI guna menggali ilmu pengetahuan yang berbasis pada budaya adiluhung suku bangsa Nusantara.
Nusantara yang telah menjadi Indonesia sejak dipersatukan dan dimerdekakan pada 17 Agustus 1945, perlu mengacu pada cikal bakal bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, Prof. Naniek tampak makin bersemangat setelah dimantapkan kembali untuk menjadi Ketua Tim Kerja dalam upaya mewujudkan Universitas Nusantara yang telah menjadi bagian dari program GMRI bersama Posko dan Forum
Negarawan agar dapat menjadi kawah candradimuka bagi bangsa dan negara Indonesia melahirkan negarawan sejati sebagai penjaga serta menjadi juru selamat negara dan bangsa yang terperosok dalam jurang yang makin dalam dan mengerikan.
Forum diskusi santai yang dipandu langsung oleh Prof. Naniek yang juga tercatat sebagai guru besar Universitas Tarumanegara, dan Ketua Program Studi Magister Arsitektur ini, akan memimpin langsung Tim Kerja berjunjung ke IKN dalam waktu dekat.
Sedangkan Ir. Samsul Hadi , sebagai Ketua Tim Kajian dan Penelitian akan melengkapi dokumen dan data untuk dijadikan dasar dan rujukan merealisasikan program yang diusung GMRI untuk peradaban yang lebih baik dan manusiawi. (Jacob Ereste)
Mantap Allah selalu memberkati Tujuan yg baik buat bangsa dan Negara Kesatuan ini salam hormat untuk Ir Samsul Hadi dan jajaran