Jakarta, TopBusiness—Pada April 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 4,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,74.
“Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 6,75 persen dengan IHK sebesar 121,12. Dan terendah terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,78 persen dengan IHK sebesar 114,15,” kata Kepala Badan Pusat Statistik RI (BPS), Margo Yuwono, hari ini dalam keterangan tertulis.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,58 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,80 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,53 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 3,27 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan sebesar 2,60 persen; kelompok transportasi sebesar 11,96 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,38 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,75 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,79 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,67 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,25 persen.”
Adapun tingkat inflasi month to month (m-to-m) April 2023 sebesar 0,33 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) April 2023 sebesar 1,01 persen.
Kata Margo, tingkat inflasi y-on-y komponen inti April 2023 sebesar 2,83 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,25 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,88 persen.