Jakarta, TopBusiness – Pembangunan infrastruktur yang sangat pesat, terutama untuk Ibu Kota Negara (IKN), mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Salah satunya adalah program pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 tentang target 10 juta sambungan air minum serta jaringan gas untuk rumah tangga secara nasional setiap tahunnya. Hal ini tentu perlu diimbangi dengan pemenuhan persyaratan kualitas produk dan instalasi produk sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.
Oleh karena itu, infrastruktur penilaian kesesuaian menjadi sangat penting dalam menilai pemenuhan persyaratan untuk memastikan produk yang digunakan tidak berdampak pada kesehatan, aman dan ramah terhadap lingkungan.
Dalam acara peresmian laboratorium pipa dan resin polimer PT IAPMO Group Indonesia di Cikarang, Selasa (16/5/2023), Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad menyatakan dukungannya terhadap keberadaan laboratorium pipa dan resin polimer milik PT IAPMO Group Indonesia. Apalagi, laboratorium ini telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang terakreditasi, menurut Kukuh, dapat meningkatkan kepercayaan dan keberterimaan hasil uji laboratorium baik di dalam maupun di luar negeri. “Dengan diakreditasi oleh KAN, artinya Laboratorium telah berada pada suatu bagian dari satu komunitas internasional, yang diakreditasi oleh Badan-Badan Akreditasi penandatangan MRA dari lebih dari 100 negara di dunia, salah satunya Indonesia melalui KAN,” ujar Kukuh.
LPK yang terakreditasi, menurut Kukuh, dapat meningkatkan kepercayaan dan keberterimaan hasil uji laboratorium baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam konteks yang spesifik terkait pelestarian lingkungan hidup, misalnya, akreditasi juga berperan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hingga saat ini, KAN telah mengoperasikan 35 skema akreditasi dan telah mengakreditasi 2785 Lembaga Penilaian Kesesuaian, yang terdiri dari 2262 LPK di bidang Laboratorium dengan 5 skema akreditasi, yang terdiri dari 1740 Laboratorium Pengujian, 393 Laboratorium Kalibrasi, 92 Laboratorium Medik, 35 Penyelenggara Uji Profisiensi dan 2 Produsen Bahan Acuan.
Adapun pengakuan internasional untuk laboratorium yang terakreditasi KAN diperoleh melalui Mutual Recognition Agreement (MRA) KAN dengan International Laboratorium Accreditation Cooperation (ILAC).
PT IAPMO Group Indonesia merupakan lembaga penilaian kesesuaian (LPK) yang memiliki Layanan Sertifikasi, inspeksi dan pengujian yang telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) berbagai skema, yaitu Sistem Manajemen untuk SNI ISO 9001:2015, SNI ISO 14001:2015 dan SNI ISO 45001:2018; Sertifikasi produk untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ekolabel; Sertifikasi personel; Inspeksi; serta pengujian produk, khususnya untuk pengujian produk plambing dan material bangunan dengan berbagai metode uji, baik SNI maupun standar internasional.
PT IAPMO Group Indonesia menjawab tantangan pemastian kualitas produk plambing dengan mengembangkan berbagai fasilitas pengujian. Fasilitas tersebut meliputi pengujian karakteristik geometris, mekanik, fisik dan kimia dari pipa dan sambungan pipa PVC untuk air minum dan air buangan, pipa dan sambungan pipa PE untuk air minum dan pipa PE untuk instalasi gas. Sedangkan untuk bahan baku resin plastik meliputi pengujian fisik, mekanik dan kimia untuk resin PVC, PE, dan PP. Selain lingkup pengujian yang mendukung persyaratan mutu produk untuk pipa dan resin, laboratorium uji juga mengembangkan lingkup pengujian terkait dengan ramah lingkungan seperti kandungan logam berat (Pb, Cd, Hg, Cr6+), total migrasi, migrasi spesifik dan kandungan bahan daur ulang terutama untuk resin PET daur ulang yang banyak digunakan pada kemasan air minum/minuman dalam kemasan.
Selain Kepala BSN, acara peresmian laboratorium pipa dan resin polimer PT IAPMO Group Indonesia turut dihadiri oleh Chief Technical Service Officer IAPMO Group, perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan, industri-industri, asosiasi yang terkait dengan plambing dan plastik polimer serta akademisi. Dalam kesempatan ini, PT IAPMO Group Indonesia juga menyerahkan sertifikat kesesuaian untuk PT Candra Asri (industri resin), PT Pralon (industri pipa), dan PT Bina Karya Prima (industri kemasan ekolabel).
Diharapkan, infrastruktur penilaian kesesuaian yang telah tersedia dapat mendukung program-program pemerintah dalam penyediaan air bersih, meningkatkan daya saing industri, serta memberikan perlindungan kepada konsumen.