Jakarta, TopBusiness—Sejumlah tren yang berkembang menunjukkan kemungkinan pergeseran dalam kebijakan moneter BI dalam beberapa bulan mendatang, dengan kebijakan mengarah pada penurunan suku bunga pada tahun ini.
“DBS Group Research memajukan ekspektasi penurunan suku bunga ke Agustus 2023 vs awal 2024, dengan risiko suku bunga diturunkan lebih awal,” kata ekonom senior DBS Group Research, Radhika Rao, dalam riset terbaru yang diterima Majalah TopBusiness hari ini.
Suku bunga kebijakan diperkirakan berada di level 4,75% pada triwulan pertama 2024. “Hal itu akan membuat BI menjadi bank sentral yang paling akhir memulai kenaikan suku bunga di kawasan ini, dan menjadi bank sentral yang paling awal kembali ke siklus pelonggaran,” Radhika mengatakan.
Radhika pun mengatakan bahwa PDB Indonesia tumbuh stabil di awal 2023. Perekonomian Indonesia tumbuh 5% secara tahunan pada triwulan pertama 2023, sesuai perkiraan DBS Group Research, namun lebih rendah dari angka rata-rata tahun lalu, yang sebesar 5,3%.
Dilihat secara berurutan, pertumbuhan mengalami kontraksi -0,9% vs 0,4% pada triwulan keempat 2022.
Produk Domestik Bruto (PDB) riil naik 8% dari angka pada akhir 2019 (berbasis indeks) di triwulan pertama 2023.
Pulau Jawa terus mendominasi dengan kontribusi mencapai 57,2% dari keseluruhan PDB, walau pertumbuhannya turun menjadi 4,96% secara tahunan. Sumatera (21,8%), penyumbang terbesar kedua, tumbuh 4,8%, diikuti oleh Kalimantan (pangsa 9%), naik 5,8%.
“Provinsi yang mengeksploitasi sumber daya alam secara intensif diuntungkan oleh aktivitas terkait komoditas lebih tinggi serta pelonggaran pembatasan pada Desember 2022,” ia berkata.