Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melemah.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan IHSG Berpotensi Melemah.
Pada penutupan Selasa (23/5), pasar AS bergerak melemah. Dow Jones melemah 0,69%, diikuti S&P 500 1,12%, dan Nasdaq 1,26%. Tiga indeks utama mengalami penurunan selama perdagangan kemarin. Menteri Keuangan Janet Yellen sebelumnya menjelaskan kepada legislator bahwa potensi gagal bayar pada awal Juni sangat mungkin terjadi. Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan bahwa dia telah melakukan diskusi “konstruktif” dengan Presiden Joe Biden pada hari Senin. Meskipun demikian, tidak ada indikator kemajuan yang signifikan dalam negosiasi pada hari Selasa.
Di sisi lain, saham Apple turun 1,5% setelah kesepakatan produksi chip dengan Broadcom diumumkan. Saham Broadcom sendiri naik 1,2%.
Pasar komoditi terpantau menyamping pada Selasa (23/5) kemarin. Minyak WTI menguat 1,15% ke level USD 73,5/bbl, dan Brent 2,46% ke level USD 73,69/bbl, harga batubara melemah 1,32% di level USD 161,25/ton, nikel pelemahan 1,83% ke level USD 20.970 dan CPO melemah 1,4% ke level MYR 3.381. Harga emas terpantau menguat +0.2% ke level USD 1.996/toz).
Bursa Asia bergerak sideways pada Selasa (23/5) kemarin. Kospi menguat 0,41%, Nikkei melemah 0,42%, Hang Seng melemah 1,25%, dan Shanghai -1,52%.
IHSG ditutup menguat 0,1% ke level 6.736,7. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga melemah 0,07% ke level 202,6. Investor asing pada Rabu kemarin mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp 787,7 miliar. Pada pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy Rp 686,5 miliar, dan negosiasi pasar mencatatkan net sell asing Rp 101,2 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler didominasi oleh BBCA (Rp 284,5 miliar), BBRI (Rp 204,8 miliar), dan GOTO (Rp 193,3 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatat oleh BMRI (Rp 224,4 miliar), TLKM (Rp 89,7 miliar), dan SMGR (Rp 31,1 miliar). Selain itu, top sector gainer pada Selasa (23/5) adalah sektor IDXTRANS, sementara yang menjadi top sector loser datang dari IDXTECH. Emiten penggerak terkemuka teratas adalah BBCA, MDKA, TOWR, sementara emiten penggerak tertinggal teratas adalah GOTO, BYAN, ADRO.
Pagi ini Nikkei melemah 0,39% dan KOSPI 0,15%. “Kami melemahnya IHSG berpotensi melemah pada hari ini, seiring dengan beragamnya sentimen dari pergerakan bursa global dan bursa regional,” demikian tertulis.