Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG berpotensi melemah.
Daily Research Report oleh Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, menyatakan IHSG Berpotensi Melemah.
Pada perdagangan semalam (24/5) Bursa AS ditutup melemah. Dow Jones turun 0,77%, diikuti S&P 500 0,73% dan Nasdaq 0,61%. Penurunan terjadi karena potensi gagal bayar di awal bulan Juni.
Pasar komoditas bergerak bervariasi. Minyak naik 0,60% ke level USD 74,13/ bbl, emas turun 0,88% ke level 1.978/ toz, nikel turun 0,90% ke level USD 20.782, batubara turun 6,98% ke level USD 150/ ton, dan CPO naik 0,74% ke level MYR 3.406.
Pada perdagangan kemarin, bursa Asia ditutup melemah. Nikkei turun 0,89%, Shanghai 1,28% dan HangSeng 1,62%.
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,14% dengan investor mencatatkan total net buy Rp 736,9 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy Rp 898,1 miliar, dan pada negosiasi pasar tercatat net sell asing Rp 161,2 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBRI (Rp 213,4 miliar), GOTO (Rp 188,6 miliar), dan BBCA (Rp 134,6 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BMRI (Rp 44 miliar), LPGI (Rp 19,6 miliar), dan ARTO (Rp 18,7 miliar). Top leading movers mengeluarkan TLKM, BBRI, ASII, sementara top lagging movers mengeluarkan BBCA, BMRI, KLBF.
Pagi ini pasar regional di buka campuran, Nikkei -0,27%, Kospi +0,12%. “Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak melemah seiring sentimen global san regional,” demikian tertulis.