Jakarta, TopBusiness – PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (Perseroan) atau BEST menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Enso Hotel, Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Selasa (30/5/2023). Pada kesempatan yang sama Perseroan juga menyelenggarakan Paparan Publik.
Dalam acara RUPST ini, telah hadir jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Selain itu, salah satu agenda RUPST yaitu menetapkan seluruh laba bersih Perseroan akan dimasukkan dan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja sesuai dengan rencana pengembangan usaha Perseroan.
“RUPST salah satunya menyetujui penggunaaan laba bersih tahu 2022 lalu sebanyak Rp34 miliar untuk dimasukkan seluruhnya sebagai laba ditahan. Ini untuk tambah modal kerja perusahaan guna penguatan usaha perusahaan di tahun ini,” tutur Head of Investor Relations BEST, Seri seusai RUPST BEST di Enso Hotel, Kawasan Industri Cikarang, Bekasi, Selasa (29/5/2023).
Selama tahun 2022, kata dia, seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia akibat Pandemi Covid-19, Perseroan mampu membukukan penjualan 16 hektar lahan industri (marketing sales) dibandingkan tahun 2021 sebesar 4 hektar.
Total pendapatan Perseroan di tahun 2022 sebesar Rp543 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp313 miliar atau 136% dibandingkan pendapatan di tahun 2021 sebesar Rp230 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari kenaikan penjualan lahan industri sebesar Rp296 miliar.
“Peningkatan pendapatan Perseroan tersebut turut meningkatkan perbaikan gross profit margin Perseroan di tahun 2022 sebesar 59% dibandingkan di tahun 2021 sebesar 51%,” ungkap dia.
Dengan kondisi tersebut, Perseroan mampu mencatatkan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp34 miliar mengalami perbaikan cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu rugi sebesar Rp71 miliar.
“Sehingga terdapat perbaikan net profit margin di tahun 2022 sebesar positif 6% dibandingkan di tahun 2021 sebesar negatif 31%,” tutur Seri.
Untuk tahun 2023, Perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp651 miliar. Target pasar Perseroan terutama pada industri-industri yang relatif tahan terhadap dampak pandemi seperti logistik pergudangan, elektronik, dan consumer goods serta industri yang sedang bertumbuh seperti industri data center dan kendaraan elektrik. Dengan target laba bersih menjadi Rp100 miiar di tahun ini.
“Untuk mendukung rencana ini, kami cadangkan bajet capex Rp300 miliar di 2023 ini sebagian besar untuk land banking dan pembangunan infrastruktur,” tegas Seri