Jakarta, TopBusiness – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (IDX: VKTR) baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saat ini, perusahaan yang juga disebut sebagai ‘Vektor’ ini merupakan perusahaan yang fokus dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik dalam segmen heavy mobility dan diklaim sebagai perusahaan publik pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan produksi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di segmen kendaraan komersial, dengan produk utama berupa EV Bus dan EV Truck.
Saat ini, VKTR telah sukses dalam menyediakan 30 unit bus merek BYD yang dioperasikan oleh TransJakarta, dan dalam waktu dekat akan menambahkan 22 unit bus lagi dengan merek yang sama.
Anindya N. Bakrie, Komisaris Utama VKTR, mengatakan, VKTR telah memilih untuk berfokus dalam pengembangan KBLBB di segmen kendaraan komersial, khususnya bus dan truk.
Data menunjukkan bahwa kebutuhan bus di Jakarta saja mencapai lebih dari 10.000 unit hingga tahun 2030. Jika memperhitungkan potensi di seluruh Indonesia, angka tersebut dapat meningkat hingga 20 kali lipat lebih besar.
Dan saat inoi, VKTR telah menjalin kerja sama strategis dengan BYD Auto, produsen bus terbesar di dunia, untuk menguatkan posisinya dalam pengembangan kendaraan listrik.
Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR, menjelaskan, selain menyokong bus listrik ke TransJakarta, VKTR juga telah mengimpor bus tipe K-9 secara CBU (completely built-up) langsung dari pabrik BYD di Shenzhen, Cina.
“Namun, kami juga tengah merintis pembangunan fasilitas perakitan di Indonesia melalui kemitraan dengan mitra lokal Trisakti yang berpengalaman di bidangnya. Fasilitas perakitan KBLBB bus kami akan berlokasi di Magelang, Jawa Tengah, dengan rencana tahap awal kapasitas perakitan sebesar 500 unit per tahun,” tuturnya, dalam keterangan resmi yang diterima media, dikutip Selasa (20/6/2023).
Ke depan, kata dia, pihaknya bakal mengembangkan fasilitas tersebut menjadi lini manufaktur yang handal.
“Sehingga kapasitas produksinya meningkat hingga lebih dari 3.000 unit per tahun. Makanya, kami berharap dapat memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah, dan menghasilkan produk kendaraan listrik yang merupakan kebanggaan nasional,” tandas Gilarsi.
IPO
Emiten kendaraan listrik ini baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Dalam aksi korporasi ini, VKTR melepas sebanyak 8,75 miliar saham atau setara 20% melalui IPO. Total pesanan yang masuk mencapai 33 miliar saham.
Sehingga dengan harga IPO sebesar Rp 100 per saham, VKTR meraup dana Rp875 miliar. Adapun nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 4,37 triliun. Saham VKTR bakal tercatat di papan pengembangan BEI dan menjadi perusahaan tercatat ke-43 di BEI tahun ini.
Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum VKTR ini akan digunakan, sebanyak 40,29% akan dialokasikan untuk belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX), yang akan mendukung pengembangan produk dan fasilitas produksi.
Sekitar 11,69% akan diberikan kepada perusahaan anak VKTR, yaitu PT Bakrie Autoparts (BA), dalam bentuk penyertaan modal guna meningkatkan daya saing di sektor komponen kendaraan listrik.
Selain itu, sekitar 2,51% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), dan sekitar 1,40% akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS).
“Sisanya, sebesar 44,11%, akan dialokasikan untuk modal kerja dan operasional guna memenuhi kebutuhan operasional VKTR,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan suksesnya IPO ini, VKTR dapat menjalankan rencana bisnis dengan optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan, didukung oleh dana yang diperoleh dari IPO tersebut.
“Kami berkomitmen tidak hanya untuk mendistribusikan kendaraan listrik, mulai dari bus listrik, tetapi juga untuk memproduksi kendaraan listrik di masa depan guna memberikan kontribusi yang lebih tinggi terhadap tingkat kandungan dalam negeri,” katanya.
“Selain itu, kami juga berkomitmen untuk memberikan nilai tambah yang optimal kepada seluruh pemegang saham kami yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan VKTR, serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi menuju energi bersih di masa depan,” pungkasnya.