TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Inilah Lima Tantangan RI Menuju Mobilitas Listrik

Nurdian Akhmad
2 August 2023 | 09:19
rubrik: Business Info
Inilah Lima Tantangan RI Menuju Mobilitas Listrik
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness  – Perusahaan manajemen konsultansi global, Arthur D. Little (ADL) menerbitkan laporan mengenai pasar mobilitas listrik di Indonesia.

Laporan tersebut  mengambil pandangan pragmatis tentang prioritas pemerintah Indonesia untuk mempercepat  adopsi kendaraan listrik (EV), serta pengembangan industri baterai, dalam lima hingga  sepuluh tahun ke depan.

Adopsi kendaraan listrik sangat penting untuk mengurangi dampak  lingkungan yang disebabkan oleh emisi polusi udara dari transportasi jalan, khususnya yang  terjadi beberapa kota besar. 

Dalam acara peluncuran laporan ADL bertajuk “Unleashing Indonesia’s Electric Mobility  Potential”, Selasa (1/8/2023), Hirotaka Uchida, Partner Arthur D. Little dan Head of Automotive and  Manufacturing practice di Asia Tenggara, mengatakan, “Industri otomotif merupakan salah  satu penyumbang emisi gas rumah kaca paling signifikan di Indonesia, yakni sebesar 27  persen dan menempati peringkat kedua sebagai penghasil emisi terbesar. Mengingat target  Net Zero pemerintah pada tahun 2060, dekarbonisasi sektor transportasi memiliki peran  penting.”

Berdasarkan publikasi ADL terbaru ‘Global Electromobility Readiness Index (GEMRIX) edisi  2022 – 2023’, Indonesia termasuk dalam pasar EV yang sedang berkembang dengan skor 43  dari 100 untuk kesiapan Battery Electric Vehicle (BEV). Hal ini sejalan dengan negara-negara,  seperti Uni Emirat Arab dan Thailand. 

“Dengan peralihan ke kendaraan listrik, Indonesia berharap dapat mengurangi  ketergantungan pada impor minyak, serta akan berkontribusi pada ketahanan energi dan  membantu membatasi pengeluaran devisa. Hal ini adalah salah satu prioritas utama pemerintah, mengingat ketergantungannya pada impor minyak dan fluktuasi nilai tukar USD,”  ujar Andreas Schlosser, Partner dan Global Head of Arthur D. Little’s Automotive  Practice. 

Demi mempercepat adopsi kendaraan listrik, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya  untuk mengembangkan rantai pasokan kendaraan listrik end-to-end sejak 2013. Sampai  dengan 2030, Kementerian Perindustrian telah menetapkan target produksi sebanyak  600,000 kendaraan listrik roda empat dan 2,45 juta kendaraan listrik roda dua.

BACA JUGA:   Halal Plaza Telah Diluncurkan

Target yang  ambisius ini juga merupakan hasil dari Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berencana  membangun pabrik baterai dengan kapasitas awal sebesar 10-15 GWh, yang diharapkan  dapat digenjot hingga 20 GWh.

Berdasarkan hasil analisis ADL, Indonesia membutuhkan  produksi minimal 340.000 kendaraan listrik (56% dari target semula 600.000) untuk memenuhi  kapasitas 15 GWh dari permintaan domestik. 

Untuk mendukung target tersebut, pemerintah Indonesia telah menawarkan berbagai insentif,  seperti pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pembebasan Pajak Kendaraan  Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), insentif bea masuk atas  importasi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai, insentif pajak terkait Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), keringanan biaya pengisian listrik di Stasiun  Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Namun, terlepas dari pendekatan komprehensif  dan berbagai langkah yang ditawarkan oleh pemerintah melalui dorongan regulasi, tingkat  adopsi EV di Tanah Air masih rendah karena berbagai tantangan mendasar.

Lima Tantangan

Dalam studi tersebut, ADL telah mengidentifikasi lima tantangan mendasar terhadap  peralihan Indonesia menuju mobilitas listrik. Pertama adalah ketergantungan yang kuat pada produksi Original Equipment Manufacturer (OEM)  otomotif yang terbatas. Kedua, terbatasnya pengembangan infrastruktur pengisian daya.

Ketiga, pemrosesan nikel yang kurang berkembang. Tantangan keempat adalah baterai Lithium Ferro Phosphate sebagai ancaman bagi keberadaan Nickel Manganese  Cobalt. Kelima adalah keseimbangan antara keterkaitan regional dan prioritas nasional

Akshay Prasad, Manager Arthur D. Little di Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa  kesuksesan prospek kendaraan listrik Indonesia terletak pada daya tarik OEM baru dari India,  Tiongkok, serta pemain lokal yang lebih fokus pada “mengembangkan kendaraan listrik”,  daripada hanya mengandalkan merek dominan saat ini yang sebagian besar berfokus pada  ICE (Internal Combustion Engine). 

BACA JUGA:   PUPR Siapkan Program BSPS

“Strategi ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempertimbangkan  pengembangan OEM lokal yang selama ini masih kurang. Dengan mempromosikan produksi  mobil listrik lokal secara strategis melalui insentif yang ditargetkan, seperti pembebasan bea  masuk untuk komponen tertentu dan penetapan batas minimum yang lebih tinggi untuk  investasi, dapat mendorong masuknya pemain utama dan menandakan pasar yang lebih  berkembang,” tambah Prasad.   

Terlepas dari tantangan di atas, ADL percaya bahwa Indonesia berada dalam posisi yang  tepat untuk berkembang menjadi pusat mobilitas listrik secara global, khususnya di kawasan  Asia Tenggara.

Laporan ini menyoroti beberapa bidang utama yang harus diprioritaskan  pemerintah Indonesia untuk mencapai target kendaraan listrik yang ambisius, yaitu  memprioritaskan penargetan OEM baru dengan penekanan lebih besar pada BEV,   memperluas cakupan insentif untuk penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan  listrik, memulai kerja sama dan dukungan regional, membangun kapabilitas baru di luar NMC,  dan mendorong produksi lokal secara strategis. 

Tags: Arthur D. Littlekendaraan listrikmobilitas listrik
Previous Post

Waskita Karya Reklasifikasi Laporan Keuangan Anak Usaha

Next Post

Saat Pembukaan Perdagangan, Indeks Tertekan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR