Jakarta, TopBusiness – Bagi bangsa Indonesia Bulan Agustus dianggap bulan sakral, dikarenakan pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI), sekaligus membuktikan untuk lepas dari cengkraman penjajahan Belanda, Jepang dan juga Inggris beserta sekutu.
Sehubungan dengan hal Kemerdekaan RI, maka bagi Ketua Umum Lembaga Kajian Nawacita atau LKN Samsul Hadi lahir di tanggal 9 Agustus, dan tepatnya kini sudah berusia 74 tahun adalah suatu anugerah dan mempunyai kesakralan. Pria yang lahir di Bulan Agustus tersebut merupakan tokoh nasional, dan hingga usianya kini masih terus memberikan sumbangsih dalam membangun NKRI. Beliau banyak memberikan gagasan terhadap LKN yang dipimpinnya, dan memberikan usulan-usulan, ide-ide kreatif hingga inovasi dalam rangka mempercepat pembangunan perekonomian bangsa.
Selanjutnya, Samsul Hadi pun turut memberikan dukungan hingga usulan kepada lembaga dunia, agar putra terbaik bangsa yakni Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berhak mendapatkan Nobel Bidang Ekonomi.
Samsul Hadi menilai, Nobel Bidang Ekonomi yang diusulkan diterima Presiden Jokowi karena memperhatikan kinerja dan perjuangannya. Memang sudah pantas, apabila Presiden Jokowi dinilai sebagai Bapak Perekonomian, lantaran telah memberikan pencerahan besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Lebih darii tu, bahkan Presiden Jokowi memiliki peran besar dan andil di percaturan ekonomi dunia, baik itu di tingkat Asean, G-7, dan G-20, karena perannya dalam membahas isu-isu perekonomian, pemanasan global, ketahanan pangan, dan perubahan iklim.
Tak terkecuali, kinerja Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara industri baru, menjadi “Macan Asia” pada tahun 2040 akan bisa tercapai. Hal tersebut bisa dibuktikan dan terlihat dengan program hilirisasi produk pertambangan, mineral, pertanian, perkebunan dan perikanan di dalam negeri.
Selanjutnya, program kerja Jokowi guna membangun infrastruktur dan percepatan pembangunan dari daerah terluar, hingga terdepan. Ini membuktikan bahwa dirinya dalam mempercepat pembangunan nasional merata di seluruh Indonesia, tidak hanya Jawa Centris semata. Infrastruktur dibangun di mana-mana. “Jadi sudah layak, Presiden Jokowi sebagai Bapak Perekonomian Indonesia ini meraih Nobel Bidang Ekonomi”, tegas Samsul Hadi, di Jakarta, belum lama ini.
Tak hanya berhenti di sana saja, bila memperhatikan kesakralan di Bulan Agustus ini. Kebahagiaan pun dirasakan Ketua Umum Partai Demorat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang lahir pada 10 Agustus. Tentu saja, ini merupakan kado hari lahir AHY yang sangat membanggakan dan berbahagia seluruh pemangku Partai Demokrat.
Tak kalah menarik, di bulan ini pun tersiar kabar soal ditolaknya Peninjauan Kembali (PK) kubu Moeldoko dari Mahkamah Agung, tepatnya tanggal 9 Agustus 2023. Sudah dapat dipastikan kesaktian Bulan Agustus ini sangat dirasakan putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyambut baik keputusan MA. Penolakan itu dianggap sebagai bentuk kemenangan dari keadilan sekaligus menyelamatkan demokrasi. “Majelis hakim agung menolak PK yang diajukan Moeldoko. Keadilan dimenangkan dan demokrasi terselamatkan”, tegas Hinca dalam keterangan pers.
Foto: Istimewa