Jakarta, TopBusiness—PTPN III, untuk periode 2016-2023, mengimplementasikan HC (human capital) planning and strategy. Dalam hal itu, di tengah jalan pun, sering ada perubahan tertentu.
“Perubahan organisasi tersebut tidak mendapatkan gejolak yang berarti dan berjalan mulus,” kata Direktur SDM PTPN III, Seger Budiarjo, dalam presentasi untuk Dewan Juri Top HC Awards 2023, yang digelar Majalah TopBusiness bekerja sama dengan sejumlah lembaga, kemarin sore.
Seger Budiarjo pun menjelaskan banyak hal tentang pengelolaan SDM di PTPN 3. Ia, antara lain, menjelaskan bahwa untuk pencapaian visi-misi PTPN III, maka disusunlah program kerja dan kegiatan transformasi SDM. “Aktivitas tersebut berpedoman kepada kerangka HC value chain,” Seger Budiarjo mengatakan.
Jumlah SDM di PTPN III dalam tren menurun dari waktu ke waktu. Dalam hal tersebut, jumlah direksi menurun. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja. “Hal tersebut merupakan hasil dari penataan tenaga kerja yang kami lakukan,” ia menjelaskan lagi.
Penilaian kinerja SDM di PTPN III sudah menggunakan aspek kuantitatif. Juga, sudah menggunakan aplikasi tertentu. Walhasil, setiap SDM bisa melihat penilaian kinerjanya melalui telepon genggam, dari mana pun.
Aplikasi SAP yang digunakan PTPN III pun, Seger Budiarjo menambahkan, ada yang merupakan modul SDM. Dengan demikian, semua data tentang SDM pada PTPN III, sudah ada di dalam modul tersebut. “Data tersebut tentu akan digunakan untuk selamanya,” ia berkata.
Pengelolaan SDM di PTPN III, sering kali, tidak harus bersifat text book. Tetapi disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi SDM di PTPN III. “Terlebih lagi, sekitar 80% SDM di PTPN III, punya latar belakang pendidikan di tingkat dasar. Maka, pengelolaannya punya karakter berbeda dengan industri lain,” papar Seger Budiarjo.
Sebagian besar SDM pun bekerja langsung di lokasi perkebunan. Yang di luar itu, hanya sekitar 6.000 orang. Dan merekalah yang disebut ‘karyawan pimpinan’.
“Seluruh proses bisnis bidang SDM di PTPN III,” kata dia, “kini sudah menggunakan digitalisasi.”