Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga penutupan perdagangan hari ini, mungkin bergerak sideways.
Penelitian Harian Samuel, Selasa, 19 September 2023 dari Samuel Research Team yang dipublikasikan PT Samuel Sekuritas Indonesia melalui website samuel.co.id, memperlihatkan judul IHSG Hari Ini Mungkin Bergerak Sideways.
Saham-saham AS ditutup menguat tipis pada Senin (18/9). Dow Jones +0,02%, diikuti S&P 500 0,07%, dan Nasdaq 0,01%. Saham-saham AS sebagian besar datar karena Wall Street bersiap menyambut dimulainya pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve di bulan September. Sudah diperkirakan secara luas bahwa The Fed akan menahan diri untuk tidak menaikkan suku bunga pada bulan ini, karena para pedagang telah memperhitungkan kemungkinan 99% bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga.
Harga komoditas naik pada hari Senin. Minyak WTI +1,66% ke USD 92,28/bbl, dan Brent 0,4% ke USD 94/bbl, begitu juga batu bara 0,20% ke USD 161/ton. Nikel ditutup pada USD 19.922,50, CPO 0,69% ke MYR 3.785, dan emas 0,46% menjadi USD 1.955,1/toz.
Pasar Asia sebagian besar ditutup menguat. Kospi -1,0%, sebaliknya Nikkei 1,1%, dan Shanghai 0,3%.
IHSG mengakhiri sesi kemarin pada level 6.936 (-0,7%), dengan investor asing mencatatkan net buy keseluruhan sebesar Rp 343,1 miliar; Rp 9,5 miliar di pasar reguler, dan Rp 333,6 miliar di pasar negosiasi. Foreign inflow terbesar di pasar reguler dicatatkan AMMN (Rp 278,6 miliar), disusul ASII (Rp 38,2 miliar), dan GOTO (Rp 35,5 miliar). Foreign outflow terbesar di pasar reguler dicatatkan BBRI (Rp 90,6 miliar), disusul PGEO (Rp 53,6 miliar), dan UNTR (Rp 32,2 miliar). Top lead mover adalah BYAN, BRPT, dan TPIA, sedangkan top lagging mover adalah AMRT, TLKM, dan BMRI.
Nikkei pagi ini melemah 0,76%, sedangkan KOSPI menguat 0,10%. “Kami memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak sideways, mengingat beragamnya sentimen di pasar global dan regional,” demikian tertulis.