Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan hari ini berpotensi sideways.
Melalui website samuel.co.id, daily report Samuel Sekuritas Indonesia, Rabu (29/11/2023) memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Sideways.
Bursa AS ditutup menguat pada Selasa (28/11). Dow Jones +0,24%, S&P 500 0,10% and Nasdaq 0,29%. Saham bergerak positif setelah komentar pejabat The Fed yang optimis bahwa kebijakan saat ini telah sesuai untuk menekan inflasi kembali ke 2%.
Pasar komoditas terpantau bergerak cenderung menguat pada Selasa (28/11). Minyak +2,07% ke level USD 76,41/bbl, batubara -0,04% ke level USD 127,45/ton, nikel +4,54% ke level USD 16.800 dan CPO 0,21% di level MYR 3.896. Sedangkan harga emas terpantau menguat 1,34% ke level USD 2.060/toz.
Pasar Asia bergerak cenderung beragam pada Selasa (28/11). Nikkei 0,00%, Hang Seng -0,98%, Shanghai +0,23%, dan KOSPI +1,05%.
IHSG mengakhiri perdagangan kemarin dengan ditutup di level 7.041 (+0,39%) dengan investor asing mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 131,8 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy Rp 43,8 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell asing Rp 175,6 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BREN (Rp 39,2 miliar), MEDC (Rp 29,7 miliar), dan INCO (Rp 29 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan BMRI (Rp 66,9 miliar), BBRI (Rp 44,6 miliar), dan MDKA (Rp 34,6 miliar). Top leading movers emiten BREN, TLKM, AMMN, sementara top lagging movers emiten GOTO, BBNI, ASII.
Pagi ini NIKKEI dan KOSPI dibuka melemah 0,47% dan 0,12% secara berurutan. “Kami memperkirakan IHSG berpotensi sideways hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan regional,” demikian hasil riset.