Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan hari ini berpotensi sideways.
Melalui website samuel.co.id, daily report Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat (01/12/2023) memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Sideways.
Bursa AS ditutup menguat pada Kamis (30/11). Dow +1,47%, S&P500 0,38, dan Nasdaq -0,28. Pasar AS mengalami kenaikan seiring dengan meredanya data inflasi.
Pasar komoditas terpantau bergerak mixed. Minyak melemah -2,88% ke level USD 75,6/bbl, batubara menguat 3,36% di level USD 132/ton, nikel -3,23% ke level USD 16.677/ton dan CPO menguat 0,75% ke level MYR 3.895. Sedangkan, harga emas terpantau -0,48% ke level USD 2.057/toz.
Bursa Asia pada Kamis (30/11) ditutup mayoritas menguat. Nikkei +0,50, Hang Seng 0,29%, dan Shanghai 0,26%.
IHSG ditutup +0,63% ke level 7.080,7 dengan investor asing mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 269,4 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 138,8 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell asing Rp 130,6 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBCA (Rp 130,2 miliar), AMMN (Rp 129,3 miliar), dan GOTO (Rp 124 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak INCO (Rp 447,6 miliar), INDF (Rp 102,3 miliar), dan BUMI (Rp 81,4 miliar). Top leading movers emiten BREN, GOTO, ICBP, sementara top lagging movers emiten AMMN, ASII, BBRI.
Pagi ini Nikkei dibuka menguat 0,20% dan KOSPI dibuka melemah 0,58%. “Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak sideways, seiring dengan sentimen global dan regional,” demikian hasil riset.