Jakarta, TopBusiness – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS) menyebut kinerja perseroan masih terbebani sepanjang 2018 lalu. Apalagi asset perseroan juga telah menyusut seiring penjualan saham di anak usaha.
Penjualan ini juga disinyalir untuk membayar beban liabilitas atau utang perseroan. Sehingga meski utang berkurang, tapi asset perseroan kian tergerus.
Hal ini seperti diakui oleh Direktur BMRS, Fuad Helmy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Kamis (4/4/2019). Menurut dia, terjadi perubahan sebanyak 20 persen atas pos total asset per 31 Desember 2018 lalu dibandingkan dengan pos yang sama pada laporan keuangan di tahun sebelumnya.
“Penurunan asset ini terutama disebabkan oleh penjualan 51 persen kepemilikan saham di PT Dairi Prima Mineral (DPM) kepada NFC (Hong Kong) Metal Resources Company Limited, dengan begitu mengakibatkan menurunnya total asset perseroan,” jelas dia.
Perubahan sebanyak 20 persen juga terjadi di pos liabilitas yang juga berkurang per akhir 2018 itu dibanding di periode yang sama di tahun sebelumnya. Terutama ditopang oleh pelunasan pinjaman fasilitas Credit Suisse 2012 dan pembayaran awal aats utang untuk pembelian 20 persen saham milik PT Aneka Tambang Tbk dalam DPM yang dilakukan oleh perseroan.
“Kondisi itu telah mengakibatkan menurunnya total liabilitas perseroan,” ujar dia.
Seperti diketahui, BMRS sendiri menjual 51 persen saham DPM ke NFC China senilai US$ 198 juta. Selain itu, perseroan juga mengklaim sukses menurunkan beban bunga dan beban keuangan sebesar 99% dari 2017 ke 2018.
Disusul dengan bertambahnya saldo kas dan deposito BRMS, untuk dapat memulai pekerjaan konstruksi di proyek tambang emas PT Citra Palu Minerals dan di proyek tambang seng di DPM. Dengan begitu, BRMS mengklaim bahwa rasio likuiditas perusahaan itu membaik secara menyeluruh.
Berdasarkan keterangan BRMS, beban bunga dan keuangan BRMS di 2018 turun 99,5% dari US$ 9,59 juta di 2017 menjadi US$ 44.798 di 2018. Sementara untuk kas dan setara kas meningkat 56,37% dari US$ 5,24 juta menjadi US$ 8,25 juta.
Penulis: Tomy