Jakarta, TopBusiness – Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur siap menyambut kedatangan banyak investor dari luar seiring kian tingginya minat investasi di daerah tersebut. Kabupaten di tapal kuda tersebut memiliki potensi investasi yang besar ada beberapa sector unggulan di sana untuk diguyur investor, mulai dari sumber daya air, energy, pariwisata, pertanian, perikanan, peternakan, hingga kawasan industry.
Makanya dalam setiap tahun, untuk realisasi investasi dari Kabupatn Pasuruan sendiri cukup tinggi dalam lima tahun terakhir. Di tahun ini kemungkinan target investasi sebesar Rp10,52 triliun bisa tercapai.
“Hingga kuartal III-2023 sudah terrealisasi Rp8,59 triliun. Dan kita optimistis target tersebut bisa tercapai. Investasi tersebut banyak dinerikan ke sector industry pengolahan. Karena di Pasuaruan banyak baku dan ini yang membedakan dengan wilayah lain. Agro juga menjadi tulang punggung Kabupaten Pasuruan,” terang Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto di acara Investment Gathering yang dihadiri beberapa investor, seperti dari Taiwan, di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Sejauh ini realisasi investasi di Pasuruan sendiri terus meningkat dalam lima tahun ini. Tahun 2019 ditargetkan sebesar Rp9 triliun realisasinya melonjak hingga Rp18,94 triliun. Tahun 2020 laju investasi mencapai Rp10,03 trilin dari target Rp9, triliun. Lalu tahun 2021 realisasinya tercapai Rp7,55 triliun dari target Rp9,6 triliun.
Di tahun 2022 target investasi Rp10,25 triliun tercapai sebesar Rp9,31 triliun. Dan untuk tahun depan kemungkinan investasi di Kabupaten Pasuruan bisa tinggi lagi. Mengingat, beberapa investor asing siap berinvestasi di sana. Salah satunya investor asing dari Korea Selatan siap menggelontorkan Rp50 triliun untuk membangun sektor enrgi baru dan terbarukan (EBT) di sana. Dan kemungkinan realisasinya bisa bertahap.
“Iya banyak investor, bahkan ada investor dari Korea yaitu KOEN, atau Korea South-East Power Corporation. Investasinya mencapai Rp50 triliun di sector energy. Recananya mereka akan mengembangkan energy panel surya. Ini juga yang akan kita tawarkan ke investor Taiwan ini. Dari dalam negeri yang sudah siap mengembangkan energi ada Indonesia Power (anak usaha PLN) sebesar Rp1 triliun,” terang dia.
PT Indonesia Power sendiri tengah merencanakan membangun Pembangkit Listrik Hybrid Surya (PLHS) di Kecamatan Pasrapan. Ini membuktikan Pasuruan mendukung renewable energy. Lalu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan 10.550 panel surya milik PT HM Sampoerna di Pasuruan. Ada juga pengembangan panel surya seluas 7 hektare dengan kapasitas listrik sebesar 7 mega watt peak (MWP).
Selain itu, kata Pj Bupati ini, untuk melancarkan proses investasi ini, Pasuruan sudah memiliki infrastruktur jaringan listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di PLTG PT Amertha Indah Otsuka di Kecamatan Kejayan, PLTMG PT Coca-cola Bottling Indonesia di Kecamatan Gempol.
Ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Ketuwon, Banyumeneng, dan Pandasari, Kecamatan Tosari, serta di Sidodadi, Kecamatan Purwodadi. Ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) seperti PLTP Gunung Arjuno, PLTP Gunung Penanggungan, dan PLTP Bromo Tengger Semeru.
“Untuk potensi panas bumi di Pasuruan juga tinggi di Gunung Arjuno-Welirang ini masih tinggi dan belum tergali. Ada juga dari Gunung Bromo. Apalagi Bromo ini sebanyak 60% ada di Pasuruan,” ujarnya.
Ada pun beberapa sector yang yang ditawarkan ke investor adalah sector sumber daya air. Saat ini, Pasuruan memiliki 471 sumber mata air yang tersebar di seluruh kecamatan. Ada pula Danau Ranu Grati yang terletak di Kecamatan Grati.
Di sector pariwisata, ada potensi wisata alam, budaya, agro, hingga wisata khusus di Pasuruan. Tercatat, rata-rata jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pasuruan mencapai 2.378.297 per tahunnya.
Selanjutnya, ada potensi di sector perikanan. Berdasar data, di tahun 2023 ini produksi perikanan tangkap mencapai 21.000 ton per tahun dengan jumlah 8.543 nelayan aktif yang berasal dari Kecamatan Beji, Bangil, Kraton, Rejoso, Lekok, dan Nguling. Untuk budidaya air tawar, kata Andriyanto, seluas 34,5 hektare tersebar di 19 kecamatan dengan jenis ikan lele, nila, gurame, mujaer, dan udang gala dengan total produksi mencapai 195,1 ton.
“Juga ada di sector industri di Pasuruan. Kita itu memiliki Kawasan Industri PIER seluas 550 ha dengan lahan yang telah dimanfaatkan sebanyak 36% atau sekitar 48 perusahaan. Fasilitasnya bangunan pabrik siap pakai, listrik 110 MW, instalasi pengolahan limbah, dan lainnya. Tentu saja secara infrastruktur juga sudah siap. Baik transportasi, seperti kereta api dan tol, juga sudah siap. Dan Pasuruan itu berada di jalur Surabaya-Malang, ” ujar dia.