Jakarta, TopBusiness – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di PT Bursa Efek Indonesia hingga sesi penutupan perdagangan berpotensi sideways.
Melalui website samuel.co.id, daily report Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat (08/12/2023) memperlihatkan judul IHSG Berpotensi Sideways.
Bursa AS ditutup menguat pada Kamis (7/12). Dow +0,17%, diikuti S&P500 0,80%, dan Nasdaq 1,37%. Pasar AS mengalami kenaikan didorong oleh kenaikan pada saham Alphabet dan AMD menjelang rilis laporan bulanan.
Pasar komoditas terpantau bergerak menguat. Minyak menguat 0,23% ke level USD 69,3/bbl, batubara 5,90% di level USD 149/ton, nikel 2,64% ke level USD 16.652/ton dan sebaliknya CPO melemah 2,33% ke level MYR 3.732. Sedangkan harga emas terpantau +0,15% ke level USD 2.046/toz.
Bursa Asia pada Kamis (7/12) ditutup mayoritas melemah. Nikkei -1,76%, Hang Seng 0,71%, dan Shanghai 0,09%.
IHSG ditutup +0,67% ke level 7.134,6 dengan investor asing hari ini mencatatkan keseluruhan net sell sebesar Rp 254,8 miliar. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell Rp 389,7 miliar, dan pada pasar negosiasi tercatat net buy asing Rp 134,9 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBCA (Rp 261,9 miliar), BMRI (Rp 110,4 miliar), dan INCO (Rp 51,9 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh TLKM (Rp 81 miliar), BREN (Rp 78,4 miliar), dan BBRI (Rp 52,1 miliar). Top leading movers emiten TPIA, BREN, BRPT, sementara top lagging movers emiten BMRI, TOWR, ASII.
Pagi ini Nikkei dibuka melemah 0,98% dan KOSPI dibuka menguat 0,73%. “Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak sideways, seiring dengan sentimen global dan regional,” demikian hasil riset.