TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Anggaran Program Subsidi Motor Listrik Hanya Terserap Rp 80,7 Miliar

Nurdian Akhmad
18 January 2024 | 10:45
rubrik: Ekonomi
Perkuat Aspek ESG, Mandiri Gandeng Volta Permudah Pembelian Motor Listrik
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapat pagu anggaran Rp 4,53 triliun pada 2023, termasuk di dalamnya pagu Anggaran Belanja Tambahan (ABT) subsidi motor listrik sebesar Rp 1,4 triliun.

“Penyerapan anggaran kami pada 2023 sebesar Rp 3,16 triliun. Hanya saja jika tanpa ABT subsidi motor listrik, realisasinya sebesar 98,3 persen atau naik dibanding realisasi 2022 sebesar 98,1 persen,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam siaran pers yang dilansir  Kamis (18/1/2024).

Menperin menjelaskan, salah satu alasan kuota subsidi motor listrik pada 2023 tidak terpenuhi lantaran penyaluran subsidi baru dimulai pada April 2023. Kemudian, syarat-syaratnya disederhanakan berlaku pada September 2023.

“Pada 19 September 2023, pemerintah mengubah syarat penerima Bantuan Pembelian KBLBB menjadi satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) per unit motor sehingga lebih mudah dan terbuka untuk semua kalangan. Perubahan persyaratan tersebut mendorong peningkatan pembelian sebesar 567 persen,” kata dia menjelaskan.

Kemenperin mencatat, serapan dari program subsidi motor listrik tersebut pada 2023 mencapai 11.532 unit atau senilai Rp 80,7 miliar. Sementara, target yang ditetapkan sebesar 200 ribu unit dengan total anggaran Rp 1,4 triliun.

Agus menyebutkan, salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik yaitu terkait dengan kemampuan dari komponen baterai yang diproduksi saat ini. Itu karena, pengisian daya yang dinilai terlalu lama membuat minat masyarakat terhadap motor listrik menjadi rendah.

Mengenai hal tersebut, Kemenperin menjalin komunikasi dengan para produsen sepeda motor listrik guna menetapkan standarisasi baterai. “Bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu yang penting kan baterai. Jadi komponen tersebut harus bisa memiliki durasi yang lama, panjang, dan baterainya harus bisa mudah di-charge,” kata Agus.

BACA JUGA:   Jembatan Konektivitas 2 Provinsi Diresmikan

Ia menuturkan, baterai menjadi kunci keberhasilan program mobil dan motor listrik. Meski begitu, Agus optimistis target program subsidi motor listrik pada 2024 bisa tercapai.

Itu sejalan dengan mulai ramainya produk yang dipasarkan sehingga konsumen bisa memilih lebih banyak sesuai kebutuhan. Adapun pada 2024, alokasi anggaran untuk program pembelian motor listrik sebanyak 50 ribu unit, total anggarannya sebesar Rp 350 miliar.

Tags: kemenperinprogram subsidi motor listriksubsidi motor listrik
Previous Post

Jadi Emiten ke-8, GRPH Gaet Dana Segar Rp20,6 Miliar

Next Post

Metland Cikarang, Proyek Residensial Terbaru dari Metland

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR