Jakarta, TopBusiness – Perumda Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta terus berupaya meningkatkan kinerja layanan air bersih kepada pelanggan, terutama masyarakat Kota Yogyakarta.
Lewat inovasi-inovasi unggulannya, BUMD yang pada 1 Januari 2024 genap berusia 98 tahun ini mampu terus bertahan dan bahkan makin dipercaya pelanggan di tengah berbagai tantangan yang dihadapi.
Setidaknya ada dua inovasi unggulan yang layak menjadi contoh bagi BUMD-BUMD lain di Indonesia. Pertama adalah layanan kepada dunia usaha dengan menerapkan tarif kesepakatan.
“Saat ini, kami merupakan satu-satunya PDAM di Indonesia yang menerapkan tarif kesepakatan untuk layanan kepada dunia usaha,” ujar Direktur Utama Perumda PDAM Tirtamarta, Majiya, SE, MM dalam sesi presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Selasa (23/1/2024).
Penerapan tarif kesepakatan memiliki dasar hukum yang cukup kuat yakni berdasar Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 46 tahun 2022 dan diturunkan dengan Keputusan Direksi Nomor 140 tahun 2022 tanggal 1 Agustus 2022. Dengan adanya tarif kesepakatan ini, kata Majiya, Perumda PDAM Tirtamarta bisa lebih leluasa dalam memperluas cakupan layanan kepada pelanggan terutama dari kalangan dunia usaha.
Selain pelanggan rumah tangga, Perumda PDAM Tirtamarta banyak melayani kebutuhan air bersih bagi pelanggan dunia usaha dari mulai hotel, restoran, hingga rumah sakit yang ada di Kota Yogyakarta.
Inovasi unggulan lainnya adalah peluncuran produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek ‘AirJogja’. Produk AMDK ini secara resmi diluncurkan pada 30 Desember 2023 yang dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, didampingi oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan Direktur Utama Perumda PDAM Tirtamarta, Majiya.
Majiya menjelaskan berbagai keunggulan AMDK ‘AirJogja’ antara lain telah menggunakan sistem ozone untuk sterilisasi air sehingga bebas bakteri, virus, dan jamur. “Langkah proses produksi air minum ini sangat ketat hingga mencapai 7 langkah yang meliputi proses pengelolaan air baku dengan penyaringan filter carbon dan filter cartridge agar air baku bebas dari kotoran,” tuturnya.
Selain itu, air minum tersebut memiliki kandungan pH 8+ yang berperan menjaga keseimbangan pH dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan imunitas. AirJogja juga memiliki kandungan Total Dissolved Solids (TDS) atau jumlah padatan yang terlarut dalam air kurang dari atau sama dengan 10 ppm. “Semakin rendah nilal TDS maka semakin murni air tersebut,” ucapnya.
Air minum ini hadir dalam empat kemasan yakni kemasan gelas, botol 330 mililiter, 600 mililiter, dan galon. Produk ‘AirJogja’ ini sudah memiliki pelanggan meliputi seluruh instansi Pemkot Yogyakarta, hotel dan restoran, wisatawan maupun masyarakat umum.
Saat ini, total jumlah pelanggaan Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta sebanyak 31.363 sambungan langsung (SL) dengan cakupan layanan teknis 7,27 persen dan cakupan administrasi 17,50 persen. Nilai kinerja BUMD ini pada 2022 di angka 3,23, berada di 92 nasional dan peringkat 4 untuk provinsi. Peringkat kinerja itu berdasar penilaian dari Kementerian PUPR sebesar 3,35 dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebesar 63,53.
Saat ini, menurut Majiya, Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta menghadapi masalah tingkat kebocoran air (NRW) yang masih di angka 29 persen, meskipun sudah di bawah rata-rata NRW nasional sebesar 33 persen.
“Salah satu penyebabnya adalah pipa-pipa kami yang sudah tua. Sebab itu, tahun 2024 ini kami ada rencana pergantian pipa sehingga NRW diharapkan bisa turun sekitar 1 persen,” kata dia.
Selain pergantian pipa, kata dia, untuk mengurangi tingkat kebocoran air pihaknya menggunakan solusi teknologi berupa Smart Water Grid Management (SWGM) dengan ultrasonik.
Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta juga menggunakan leak detector untuk mencari kebocoran air di pipa untuk kemudian dilakukan penanganan atas kebocoran tersebut. “Tapi banyak kebocoran yang terjadi karena pihak ketiga dan alam. Contoh yang terjadi baru-baru ini di lembah UGM, pipa kami terkena longsor. Sekarang sudah diperbaiki,” ujar dia.
Terkait layanan ini, Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta sudah melakukan survei kepuasan pelanggan tahun 2023 dengan angka 70,1 persen. Sedangkan untuk tata kelola perusahaan, skor penilaian GCGtahun 2023 mencapai 76,331, lebih baik dibandingkan 2022 sebesar 74,015.
Berbagai inovasi tersebut yang membuat kinerja Perumda PDAM Tirtamarta Yogyakarta pada 2023 meningkat signifikan, terutama dari sisi pendapatan yang naik sekitar Rp 10 miliar dari Rp 63,75 miliar pada 2022 menjadi Rp 73,97 miliar. Tahun ini, Perumda PDAM Tirtamarta juga menyetorkan PAD kepada Pemerintah Kota Yogyakarta sebesar 50 persen dari laba.