Jakarta, TopBusiness—Perumda Perkebunan Kahyangan Jember (Jawa Timur) telah berkomitmen mulai menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG). Ada beberapa penanda untuk komitmen tersebut.
“Satu di antara itu adalah bahwa kami punya code of conduct,” kata Direktur Utama Perumda Perkebunan Kahyangan Jember, Sofyan Sauri, hari ini, dalam presentasi online untuk Dewan Juri Top BUMD Awards 2024 yang digelar Majalah TopBusiness bekerjasama dengan sejumlah lembaga.
Sofyan pun memberikan contoh berikutnya. Yakni, bahwa jajaran direksi dan dewan pengawas di Perumda Perkebunan Kahyangan, telah menandatangani pakta integritas.
Langkah lainnya adalah dengan menaikkan nilai-nilai transparansi di perusahaan tersebut. Dalam hal ini, Perumda Perkebunan Kahyangan meluaskan keterbukaan informasi untuk publik. “Kami pun memperluas tranparansi keuangan,” kata Sofyan lagi.
Mulai tahun 2023, Perumda Perkebunan Kahyangan pun menerapkan manajamen risiko dengan output berupa pemetaan risiko. Hal ini pun diterapkan dalam RKAP (rencana kerja dan anggaran perusahaan) tahun 2024.
Setelah mengimplementasikan GCG, Sofyan mengatakan lagi, Perumda Perkebunan Kahyangan pun mengadakan banyak pelatihan untuk karyawan.
Juga, telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015. “Sertifikasi manajemen mutu tersebut kami dapatkan pada sekitar kuartal tiga tahun 2023,” ia menjelaskan.
Kinerja Keuangan
Pada kesempatan tersebut, Sofyan Sauri pun menjelaskan kinerja keuangan Perumda Perkebunan Kahyangan. Ia, antara lain, menjelaskan bahwa untuk tahun pembukuan 2023, BUMD tersebut mencatatkan kerugian senilai Rp671 juta.
Kerugian tersebut lebih kecil daripada di tahun 2022 yang senilai Rp700,24 juta. Adapun kerugian pada tahun 2021 jauh lebih besar yaitu di Rp1,4 miliar. “Jadi, dalam beberapa tahun ini, kami berhasil memerkecil kerugian,” Sofyan mengatakan.
Adapun realisasi angka penjualan di tahun 2023, diprediksikan di Rp26,20 miliar. Angka ini berbeda tipis dengan angka di RKAP perubahan yang di Rp27,006 miliar.
Sementara, untuk tahun 2024, Perumda Perkebunan Kahyangan diproyeksikan mendapatkan laba sebesar Rp2,6 juta. Ini adalah proyeksi tanpa adanya PMD (penyertaan modal daerah/tambahan setoran modal) dari pemegang saham. “Bila ada PMD, maka laba kami diperkirakan di Rp187 juta,” kata dia lagi.