Jakarta, TopBusiness – Laju IHSG ditutup menguat 0.22% kemarin, disertai dengan net buy asing Rp1,22 triliun. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, BBNI, BMRI, TLKM dan BRIS.
Menurut Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, untuk perdagangan hari ini laju IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas. “dengan level resistance di kisaran 7230-7260 dan level support berada di rentang 7130-7160,” ungkapnya, Kamis (1/2/2024).
Wall Street Melemah. Saham-saham AS di Wall Street melemah setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap 5,25%-5,50% dan mengisyaratkan tidak ada penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Tiga indeks saham utama AS sudah terbebani oleh pelemahan saham teknologi sekaligus saham mega cap Alphabet yang mengecewakan.
Ketiganya berbalik lebih rendah menjelang sesi tanya jawab Ketua Fed Jerome Powell. Dow Jones turun 0,82%, S&P 500 1,61%, dan Nasdaq merosot 2,23%.
Pernyataan tersebut merupakan pukulan bagi investor yang memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada awal Maret. Suku bunga acuan The Fed dipertahankan berada di kisaran 5,25%-5,50% sejak Juli lalu.
Saham- saham AS melemah menyusul rilis pernyataan tersebut, sementara dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang dan imbal hasil Treasury AS juga turun.
Bursa Asia Pasifik Bervariasi. Bursa saham Asia Pasifik bergerak mixed pada perdagangan Rabu (31/1), jelang keputusan suku bunga The Fed dan serangkaian data ekonomi dari seluruh kawasan termasuk China dan Australia.
Australia akan merilis inflasi Desember dan 4Q. Sementara, China akan mengumumkan indeks pembelian pada Januari. Data penjualan ritel dan output industri pada Desember akan dirilis Jepang dan Korea Selatan.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 1,06%, membalikkan kerugian sebelumnya setelah tingkat inflasi 4Q di Australia lebih rendah dari perkiraan 4,1%. Sementara, Hang Seng merosot 1,39% dan Shanghai juga tergelincir 1,48%.
Sedangkan di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,61%, dan Topix naik 0,96%. Indeks Kospi turun tipis 0,07%, pergerakan bursa saham ini terjadi setelah Samsung Electronics melaporkan penurunan laba operasional sebesar 34% YoY pada 4Q23, serta penurunan laba bersih 73,4% pada periode yang sama, harga saham Samsung melemah 0,67%.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (1/2):
1. GOTO: Spec Buy
Beli di 87, cutloss jika break di bawah 83.
Jika tidak break di bawah 83, potensi naik dengan area jual di 91-94 short term.
2. CGAS: Spec Buy
Beli di 200, cutloss jika break di bawah 193. Jika tidak break di bawah 200, potensi naik dengan area jual di 217- 222 short term.
3. TPIA: Spec Buy
Beli di 5300, cutloss jika break di bawah 5150. Jika tidak break di bawah 5300, potensi naik dengan area jual di 5600- 5700 short term.
4. BFIN: Buy on Weakness
Beli di 1200, cutloss jika break di bawah 1170. Jika tidak break di bawah 1170, potensi naik dengan area jual di 1230- 1250 short term.
5. PGEO: Spec Buy
Beli di 1280, cutloss jika break di bawah 1260. Jika tidak break di bawah 1280, potensi naik dengan area jual di 1370- 1440 short term.
6. EMTK: Spec Buy
Beli di 464, cutloss jika break di bawah 456. Jika tidak break di bawah 456, potensi naik dengan area jual di 470- 490 short term.