TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Industri Manufaktur Perlu Insentif Harga Gas dan Pengintensifan Produk Lokal

Achmad Adhito
14 February 2024 | 13:22
rubrik: Business Info
Barito Pacific Terus Garap Kawasan Industri di Serang

Ilustrasi/Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness—Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus G. Kartasasmita mengatakan, untuk menjaga kontribusi sektor manufaktur dan menjaganya tetap ekspansif, industri memerlukan kepastian pelaksanaan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) berjalan dengan baik.
“Kebijakan tersebut telah terbukti meningkatkan efisiensi industri, terutama pada biaya operasional,” kata menteri tersebut dalam keterangan tertulis untuk wartawan (13/2/2024).

Selanjutnya, Kemenperin mengintensifkan upaya peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).

“Survei Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa industri manufaktur merupakan kontributor terbesar bagi PDB. Pembelian produk dalam negeri dapat mendorong penguatan PDB itu sendiri, sehingga program P3DN merupakan instrumen penting dari pertumbuhan ekonomi,” kata menperin.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan sektor industri manufaktur di Indonesia telah mengalami berbagai dinamika sejak 2014 hingga 2023.  “Namun, di tengah kondisi ekonomi global maupun nasional, industri manufaktur mencatatkan capaian positif, yang menunjukkan optimisme serta kinerja yang berdaya saing,” kata dia.

Dalam kurun waktu 2014-2022, PDB manufaktur Indonesia memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 3,44% per tahun, berdasarkan data Bank Dunia yang diolah Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin).

Rata-rata pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan dunia yang sebesar 2,35%, maupun anggota The Organization for Economic Cooperation and Development – OECD (2,08%).

BACA JUGA:   Berapa Nilai Ekspor Elektronika-Telematika di 2023?
Tags: agus kartasasmitaharga gas manufakturindustri manufakturkemenperinp3dn
Previous Post

SPKLU Voltron akan Hadir di Beberapa Lokasi Properti Milik HK Realtindo

Next Post

Saham dan Waran Citra Nusantara Gemilang tak Diperdagangkan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR