Jakarta, TopBusiness – Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Penataran milik Kabupaten Blitar, Jawa Timur kembali menjadi peserta TOP BUMD Awards 2024. Dalam proses penjurian kali ini, Direktur Perumdam Tirta Penataran, Rodiah Astuti yang presentasi langsung terkait pencapaian kinerja dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam presentasi tersebut, Rodiah Astuti didampingi oleh Yunningsih dari SPI, Setio Wahono Sebagai Kabag Teknik, dan Suci Rahayu Selaku Kabag Adm & Keuangan.
Disebutkan Rodiah, kendati Perumdam Tirta Penataran masih mencatatkan laba yang positif, namun pihaknya tak pernah puas dan akan terus menggenjot kinerja. Hal ini seperti yang diamatkan oleh Kepada Daerah Kapubaten Blitar.
“Target kinerja berdasar Perda atau penugasan dari kepala daerah itu ada tiga yaitu perbaikan kinerja, peningkatan laba, dan peningkatan cakupan pelayanan,” ujar dia dalam penjurian Jumat (23/2/2024).
Dan dalam rangka mencapai target kinerja itu, Perumdam Tirta Penataran konsisten mewujudkan Visi-Misi Perusahaan yaitu, Visi: “Mewujudkan Pelayanan Prima dan Profesional Guna Meningkatkan Kepuasan Pelanggan.”
Misi-nya: Pertama, Meningkatkan Mutu dan Kualitas Pelayanan; Optimalisasi Produksi dan Distribusi; Meningkatkan Kualitas Pelanggan; Meningkatkan Cakupan Pelanggan; Meningkatkan Pendapatan Perusahaan; Meningkatkan Kinerja Pegawai dan Kinerja Kelembagaan; Meningkatkan Kesejahteraan Pegawai; Memelihara dan Menjaga Kelestarian Sumber Air; dan Meningkatkan Kontribusi Dalam Pembangunan Daerah.
“Dengan Visi-Misi itu, Perumdam kami yang memiliki proporsi orientasi usaha adalah untuk mengincar laba 50% dan memberikan layanan public dan sosial sebanyak 50%. Untuk itu dalam aktivitas usahanya kami masih focus di pelayanan penyediaan air minum atau jaringan perpipaan dan pelayanan air tangki, serta kami memiliki rencana bisnis ke depan mengembangkan Air Minum Dalam Kemasan/AMDK dengan nama Blit. Saat ini dalam proses perizinan,” terang dia.
Adapun untuk kinerja keuangannya adalah untuk jumlah penjualan atau pendapatan di angka Rp16.331.587.256 pada 2022 dan meningkat tipis menjadi Rp16.480.523.937 di tahun 2023. Sementara untuk laba bersihnya adalah di tahun 2021 di angka Rp2.595.722.944 dan di tahun 2022 sebesar Rp1.765.068.194.
Selain laporan keuangan pendapatan dan laba bersih, Perumdam juga sudah berkontribusi ke daerah melalui setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pajak ke negara. Untuk PAD tahun 2023 lalu sudah disetorkan sebanyak Rp2.837.268.528. Dan untuk setoran pajak sebesar Rp407.778.091.
Selanjutnya, berdasar data ringkasan tingkat kinerja PDAM Tahun 2022 berad di nilai 3,12, dengan peringkat provinsi di 26 dan nasional 136. Adapun berdasarkan dari peringkat di Kementerian PUPR dan Perpamsi itu ada di level 26, dengan jumlah SL sebanyak 17.748, cakupan layanan sebanyak 6,37% (teknis) dan 5,15% (adminsitrasi), Tingkat NRW di 31,20%, dan rata-rata jam layanan per hari di 23 jam, dengan kualitas air minum yang layak minum.
“Namun begitu, kami tetap masih menghadapi banyak tantangan yakni untuk internal masih adanya kondisi jaringan perpipaan perlu peremajaan dan NRW juga masih cukup tinggi. Adapun untuk tantanngan eskternalnya adalah masih tumpeng-tindihnya peraturan terkait pengelolaan SPAM, peta area layanan SPAM antara perdesaan dan perkotaan masih tumpeng-tindih,” ungkap dia.
Dan untuk menjaga performa tersebut, Perumdam Tirta Penataran juga sudah menerapakn tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).
“Kami sadar bahwa GCG adalah suatu kondisi yang tidak hanya dilihat dari segi struktur, proses-proses atau sistemnya saja (hard factors), tetapi juga dilihat dari segi semangat atau jiwanya (soft factors) yang terletak pada prisnsip-prinsip yang melandasi antara lain, Transparan, Kemandirian, Akuntabilitas, dan Peningkatan Pelayanan sesuai standar 4K,” katanya.
“Dan dalam jangka panjang penerapan GCG yang konsisten mempunyai relevansi terhadap kinerja atau performance Perusahaan,” imbuh dia.
Beberapa kebijakan dalam implementasi GCG adalah, penerapan Peraturan Pegawai Perusahaan, penerapan Prosedur Operasional Standar, penerapan Disiplin Pegawai, penerapan target dan beban kerja, pemberian insentif, dan reward (pencapaian target penagihan dan pencarian pelanggan baru, penemuan pencurian air), pemberian tanda jasa Satya Lencana Karya, dan pengembangan Unit Pelayanan (AMDK, Litbang, Produksi, Hukum dan Perijinan).