Jakarta, TopBusiness – PT Brantas Abipraya (Persero) merupakan BUMN sektor konstruksi yang berkomitmen tinggi pada bisnis berkelanjutan. Untuk mendukung strategi bisnis berkelanjutan ini, PT Brantas Abipraya melaksanakan berbagai Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) alias CSR dengan prioritas pada tiga bidang, yaitu Pendidikan, Lingkungan, dan Pembinaan UMKM.
Hal itu sesuai dengan skala prioritas program pemerintah dan program prioritas TJSL di Kementerian BUMN.
“Bidang Pendidikan dengan meningkatkan SDM yang berkualitas, bidang Lingkungan dengan turut serta menjaga ekosistem di lingkungan sekitar aktiviatas perusahaan, dan bidang Pembinaan UMKM dengan menyalurkan pinjaman lunak sesuai ketentuan yang berlaku serta memberikan pelatihan/sertifiikasi-sertifikasi kepada mitra binaan,” ujar Tatat Brawansetyo, Vice President (VP) TJSL PT Brantas Abipraya (Persero) dalam sesi presentasi Penjurian TOP BUMD Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Kamis (29/2/2024).
Hadir pula dalam penjurian ini, Dian Sovana, sekretaris perusahaan PT Brantas Abipraya. Tatat dalam penjurian ini membawakan materi presentasi berjudul “Peran Serta PT Brantas Abipraya (Persero) DalamPemulihan Ekonomi Nasional (PEN) & Bisnis Berkelanjutan Melalui Program-Program TJSL/CSR”.
Program TJSL Unggulan
Ada banyak inovasi program CSR unggulan PT Brantas Abipraya yang sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir. Tapi yang paling menonjol ada empat program yaitu pertama Abipraya Pintar: Pelatihan Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) Pekerja Konstruksi. Kedua, Program Abipraya Pintar: Pelatihan dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Ketiga, Program Abipraya Pintar: Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia (MSDM). Keempat adalah Program Abipraya Peduli Lingkungan: Penanaman Pohon.
Tatat menjelaskan, Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi merupakan wujud dari pelaksanaan kegiatan TJSL PT Brantas Abipraya untuk para tenaga kerja konstruksi khususnya yang berada di wilayah proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Kerja ini dilakukan secara on-site di Proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan dimulai dengan melaksanakan permohonan kegiatan calon peserta dan permohonan sertifikasi ke LSP(Lembaga Sertifikasi Profesi) terkait.
“Setelah itu calon peserta didaftarkan dan dipersiapkan untuk tahapan selanjutnya yaitu tahap uji sertifikasi. Kegiatan Sertifikasi ini diikuti oleh 174 peserta yang telah terdaftar dan termasuk kedalam tenaga kerja PT Brantas Abipraya,” tuturnya.
Untuk Program Pelatihan dan Sertifikasi K3 merupakan wujud dari pelaksanaan kegiatan TJSL PT Brantas Abipraya untuk para pekerja konstruksi. Kegiatan pelatihan K3 dilakukan secara offline di Proyek Bendungan Sepaku Semoi, Kabupaten Penajem Paser Utara yang diikuti oleh 20 orang peserta pelatihan.
Sedangkan untuk Program Pelatihan dan Sertifikasi MSDM dilakukan untuk para pekerja bagian human capital, dosen, dan mahasiswa. Kegiatan Pelatihan MSDM dilakukan secara online melalui zoom meeting yang dilakukan dalam 4 kali pertemuan dihadiri oleh 445 orang peserta pelatihan.
Selanjutnya mereka yang memenuhi kualifikasi dapat mengikuti kegiatan Sertifikasi MSDM yang dilakukan secara tatap muka di kantor pusat PT Brantas Abipraya di Jakarta.
“Kegiatan sertifikasi ini diikuti oleh 100 orang peserta yang telah lolos tahap kualifikasi. Pada kegiatan sertifikasi ini mereka melakukan uji kelayakan untuk mendapatkan sertifikat MSDM,” ujar Tatat.
Program-program TJSL tersebut sangat penting karena mendukung program prioritas pemerintah, serta mendukung core bisnis perusahaan (sertifikasi tenaga proyek). Seluruh program CSR/TJSL yang dilakukan perusahaan dapat mendukung keberlanjutan bisnis perusahaan serta menjadi corporate branding perusahaan termasuk Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas maupun Kementerian PUPR sebagai stakeholder.
“Masyarakat sekitar aktivitas perusahaan yang merupakan stakeholders juga mendapatakan manfaatnya yaitu dengan terbukanya lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian di sekitar aktifitas perusahaan,” kata Tatat.
Program TJSL tersebut juga sangat mendukung kinerja bisnis berkelanjutan karena melalui program Abipraya Pintar, terbentuklah tenaga kerja yang siap pakai dan bersertifikat baik sertifikasi K3, tukang batu, tukang listrik, operator dan lainnya.
“Hal ini tentunya sangat membantu kinerja perusahaan secara berkelanjutan karena dengan tenaga kerja yang bersertifikat maka berpengaruh dengan hasil kerja terutama pekerjaan-pekerjaan di proyek,” tuturnya.
Dalam konteks bisnis, menurut Tatat, dengan menjalankan program-program yang berkelanjutan kinerja perusahaan lebih baik dan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya, baik kontrak yang didapat maupun laba perusahaan.
Untuk Program Abipraya Peduli Lingkungan: Penanaman Pohon, PT Brantas Abipraya melaksanakan penghijauan dengan penanakam pohon terutama di sekitar proyek. Bersama anak usaha PT Brantas Energi dan cucu usaha PT Brantas Cakrawala Energi, PT Brantas Abipraya melakukan penghijauan lahan di area PLTM Sako di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Dengan melakukan penanaman 1.100 polybag Vertiver, 250 pohon durian, mangga, lengkeng.
Penanaman sebanyak 1.350 pohon ini bertujuan mengurangi bahaya tanah longsor serta untuk penghijauan daerah sekitar dengan melibatkan masyarakat setempat.
Outcome dan Penghargaan
Dalam menjalankan Program TJSL unggulan tersebut, PT Brantas Abipraya berkolaborasi dengan semua stakeholder baik dari Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, LPJK/LSP, universitas, dosen/mahasiswa, dan assessor.
Untuk outcome program pelatihan dan sertifikasi SKK dan K3 hasil setelah pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi, antara lain: peningkatan kompetensi pekerja, produktivitas tenaga lapangan sangat tinggi, tidak ada pekerjaan rework. Selain itu, mutu, waktu dan biaya dapat lebih efisien, kecelakaan kerja nihil atau zero accident, serta memperoleh penghargaan/award K3.
Ada beberapa penghargaan terkait kinerja keberlanjutan yang telah didapat PT Brantas Abipraya, seperti Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Gubernur Sulawesi Selatan, Penghargaan Kecelakaan Nihil dari Pemerintah DI Yogyakarta.
Selain itu, penghargaan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi Terbaik dalam Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dari Kementerian PUPR. Pengharagaan lainnya adalah Mitra Kerja Terbaik dalam Pembinaan Jasa Konstruksi Nasional dari Kementerian PUPR, serta Penghargaan atas Implementasi Program Budaya Safety dalam Perusahaan dari WSO Indonesia Safety Culture Awards.
Sedangkan outcome program pelatihan dan sertifikasi MSDM, antara lain meningkatan produktivitas SDM, membantu penerima manfaat dalam merencanakan karier mereka setelah mendapatkan sertifikat. Selain itu, memberikan kesempatan magang/bekerja dan menjadi database perusahaan untuk recruitment berikutnya.
Dalam konteks pembangunan keberlanjutan, PT Brantas Abipraya terus mendapat kepercayaan terutama dari pemerintah untuk mengerjakan Proyek-proyek Strategis Nasional (PSN) dan beberapa proyek-proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
“Bentuk keberhasilan atas terlaksananya Program Pelatihan dan Sertifikasi yang membuahkan hasil atas mutu pekerjaan proyek-proyek PT Brantas Abipraya, sehingga mendapatkan kepercayaan dari PUPR untuk beberapa paket pekerjaan di lokasi IKN sebanyak 20 proyek yang dikerjakan,” tuturnya
Pengukuran SROI
Program TJSL atau CSR unggulan PT Brantas Abipraya telah dilakukan penilaian SROI (social return on investment) oleh pihak independen, yaitu PT Olahkarsa. Penilaian ini untuk mengukur dampak yang diterima oleh penerima manfaat.
Hasil penilaian SROI diperoleh, untuk Program Pelatihan dan Sertifikasi MSDM dengan Nilai SROI sebesar Rp 6,68 dari angka impas Rp 1. Kemudian untuk Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi dengan Nilai SROI sebesar Rp 5,17 dari angka impas Rp 1. Sedangkan untuk Program Pelatihan dan Sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan Nilai SROI sebesar Rp 5,79 dari angka impas Rp 1.
“Ini menggambarkan bahwa program CSR kami sangat efektif dan manfaatnya sangat tinggi,” kata Tatat.