Jakarta, TopBusiness – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia, tahun ini kembali masuk nominasi untuk mengikuti ajang corporate rating (penilaian) untuk penghargaan “TOP CSR Awards 2024”. Kegiatan ini dihelat Majalah TopBusiness Jakarta bekerja sama dengan sejumlah Lembaga Penilai Independent (Asosiasi CSR, Asosiasi Bisnis, dan GCG, serta beberapa perusahaan konsultan CSR dan Bisnis) independent.
Presentasi dan wawancara penjurian dilakukan pada (13/3/2024) secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang disampaikan tim. Di antaranya diawali oleh Legal, External Affairs, and Circular Economy Director, Edi Rivai, di lanjutkan oleh ESG & Sustainability Department Manager, Andang Pungkase, Corporate Shared Value Department Manager, Wawan Mulyana, dan Circular Economy Manager, M Nicko A Setyabudi. Turut hadir juga 12 anggota tim lain dari divisi CSR/TJSL Chandra Asri Group yang ikut mengikuti jalanya proses wawancara penjurian ini.
Dalam paparannya Tim dari Chandra Asri Group membawakan materi presentasi berjudul “Chandra Asri: Integrasi Prinsip ESG dalam Pembangunan Bisnis Berkelanjutan”.
Paparan diawali dengan pengenalan, yakni adanya perubahan nama baru Perusahaan, aktivitas usaha, dan juga terbosan dan program Corporate Social Responsibility (CSR) Chandra Asri yang telah berjalan dan juga program yang sedang berlangsung saat ini. Selain itu juga ada program terobosan atau inovasi serta program yang menjadi unggulan.
“Tahun ini, menjadi babak baru bagi Chandra Asri Group, di mana pada Januari 2024, perusahaan mengumumkan nama baru yang semula PT Chandra Asri Petrochemical menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) yang merupakan Perusahaan Solusi kimia dan infrastruktur terkemuka Indonesia. Saat ini, kami merupakan produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya pabrik Naphtha Cracker, Styrene Monomer, Butadiene, MTBE dan Butene-1, didukung oleh aset infrastruktur inti yang mencakup fasilitas energi, air dan dermaga & tangki, dengan Klor-Alkali,” terang Edi Rivai di hadapan Dewan Juri TOP CSR Awards 2024.
Adapun tim juri penilai terdiri DR. Melani K. Harriman (CEO Melani K. Harriman & Associates), Dwinda Ruslan (Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro /Pakem), Rahsila Puteri (Sinergi Daya Prima/SDP), Ermon Idrus (Lembaga Kajian Nawacita/LKN), Febrizal Efendi (Aspiluki-Kadin), AJ Boesra (Kepak Sayapku), Nurdizal M Rachman (Corebest Indonesia) yang dimoderatori oleh Ahmad Chury (Solusi Kinerja Bisnis/SKB).
Secara umum, perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha senantiasa juga berkomitmen menjalankan program CSR ataupun Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai bagian yang tak terpisahkan untuk strategi pertumbuhan bisnis perusahaan berkelanjutan. Dalam hal ini perusahaan juga telah menerapkan pendekatan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis berkelanjutan sesuai dengan tiga kriteria tersebut yaitu lingkungan, sosial serta tata kelola.
Pilar Program CSR
Secara spesific, program CSR Chandra Asri diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan Masyarakat (community empowerment), peningkatan kemampuan Masyarakat (capacity building), Pembangunan infrastruktur (infrastructure) dan kegiatan charity. Keempat hal tersebut menjadi pilar kegiatan CSR yang kemudian diaplikasikan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sertasosial lingkungan yang berkelanjutan, agar terwujudnya kesejahteraan Masyarakat yang sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk menjadi mitra pertumbuhan.
Kebijakan program CSR yang dijalankan perusahaan juga bentuk komitmen dan tanggung jawab atas operasional perusahaan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup, dan lingkungan untuk masyarakat & perusahaan. Pelaksanaan program CSR maupun TJSL juga sebagai upaya untuk meminimumkan dampak negatif dari aktivitas usaha dan memaksimumkan dampak positif dari operasinya dalam mendukung masyarakat di ranah ekonomi, sosial dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingannya (stake holder) yang juga diselaraskan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs).
Sebagaimana diketahui SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030. SDGs mencakup berbagai isu pembangunan sosial dan ekonomi. Termasuk di dalamnya kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial.
“Chandra Asri menetapkan Kerangka Kerja Keberlanjutan R.E.S.P.O.N.S.I.B.L.E untuk mengelola semua materialitas yang menjadi prioritas Perseroan dan mencakup 17 SDGs. Masing-masing pilar di dalam kerangka ini menjadi indicator kunci keberhasilan/score card Perusahaan yang termonitor dan ditingkatkan performanya melalui inisiatif keberlanjutan dan menjadi fokus KPI Score Card,” terangnya.
Dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan, Chandra Asri berkomitmen pada tiga prinsip yakni people, planet, profit dengan mengadopsi pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG) yang tujuan akhirnya adalah mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan bagi Perusahaan.
Program CSR yang dijalankan juga disusun dengan mengadopsi standar ISO 26000 dimana CSR diharapkan mampu menghasilkan nilai manfaat bersama (Creating Shared Value) antara perusahaan, stakeholder dan masyarakat sekitar tempat operasional perusahaan dijalankan. Temasuk di antaranya direalisasikan dalam rekrutmen atau penyerapan tenaga kerja lokal dari sekitar perusahaan.
“Jumlah karyawan yang berasal dari lockal (Cilegon, Serang dan Pulo Ampel) yang meruopakan wilayah ring I peruahaan, saat ini sebanyak 594 orang atau 30% dari total jumlah karyawan saat ini. Penyerapan jumlah tenaga kerja local sebanyak 265 karyawan di bawah naungan 9 kontraktor local di GA Department,” ujar Edi Rivai.
Perusahaan juga telah memiliki tata kelola tersendiri bidang implementasi program CSR ini. Tata Kelola Program CSR mencakup seluruh aspek CSR (Perencanaan, Implementasi, Monitoring Evaluasi & Pelaporan).
Dalam hal ini, perusahaan menerapkan adanya pelibatan (pemberdayaan) masyarakat dalam setiap kegiatan CSR yang akan dilaksanakan. Pelibatan masyarakat dimulai dari perencanaan, pelaksanaan bahkan setelah program selesai. Perencanaan program dilakukan melalui tiga tahapan besar, yakni penyusunan program, koordinasi dengan Pemerintah Daerah, pengajuan Rencana Program.
Program Andalan
Dalam hal ini, selain program yang sifatnya bantuan, kepedulian dan charity, Chandra Asri Group juga memiliki program CSR andalan untuk pemberdayaan, mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. Salah satunya yakni, Program Pengelolaan Sampah oleh Nelayandan Masyarakat Anyar (PESONA ANYAR).
Melalui PESONA ANYAR, PT Chandra Asri Pacific Tbk berkolaborasi Bersama (BSD) dan berbagai stakeholder dalam melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, pengumpulan, pemilahan dan pengolahan sampah non organic menjadi Minyak PLUSRI menggunakan metode Pirolisis di Desa Anyar, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten.
Program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Perusahaan dalam mengelola dampak yang ditimbulkan dari operasional bisnis dan mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Sampah yang terkumpul selanjutnya disetorkan oleh nasabah kepada BSD dan dikonversi menjadi tabungan. Nilai ekonomi antara lain dihasilkan dari proses mendaur ulang sampah plastik menggunakan metode Pirolisis.
Penerima Manfaat Program ini mencapai 2.524 orang -Nilai SROI 2,66. Kapasitas Pengelolaan Sampah Plastik mencpai 8 ton/bulan dan Kapasitas Mesin Pirolisis 100 kg/batch. Dari kegiatuan ini mampu memproduksi Bahan Bakar Plastik (PLUSRI) 12.562,5 liter. Dan bisa mreeduks iEmisi CO2 9.585,88 kg CO2-eq/tahun.
Inovasi terbaru, sampah plastik bisa menghasilkan produk aspal plastic yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian PUPR pada tahun 2017 sebagai upaya pengelolaan sampah plastic bernilai rendah untuk membantu target pemerintah dalam menangani 70% sampah plastic pada tahun 2025. Material plastic yang digunakan adalah sampah plastic Kresek HDPE dan telah dilakukan diberbagai lokasi.
Editor: Busthomi