Jakarta, TopBusiness—PDAM Kota Salatiga (Jawa Tengah) terus menaikkan setoran PAD (pendapatan asli daerah) ke pemegang saham. Untuk tahun 2022, BUMD tersebut menyetorkan ke PAD dana senilai Rp3,3 miliar. Adapun untuk tahun 2023, nilai tersebut diperkirakan bisa menyentuh Rp3,5 miliar.
“Jadi, setoran PAD oleh kami, dalam tren terus naik,” kata Direktur Utama PDAM Kota Salatiga, Samino, hari ini, dalam presentasi untuk Dewan Juri Top BUMD Awards 2024, yang digelar Majalah TopBusiness bekerjasama dengan sejumlah lembaga.
Pada kesempatan itu, Samino pun menjelaskan sejumlah pencapaian kinerja PDAM Kota Salatiga. Ia, antara lain, menyatakan bahwa untuk tahun 2023, BUMD tersebut mendapatkan nilai kinerja 4,09 atau berarti ‘sehat’, dari Kementerian PUPR RI.
Jumlah pelanggan untuk tahun tersebut di 40.876 SR. Tingkat NRW (non revenue water) di 22,68%.
Cakupan pelayanan teknis di 63,83%. Adapun cakupan layanan administratif di 60,78%.
Air yang disediakan oleh PDAM Kota Salatiga telah memenuhi syarat air bersih (MSAB). Sedangkan rata-rata jam layanan per hari adalah di 22,5 jam per hari.
Kemudian, pendapatan PDAM Kota Salatiga di tahun 2023 senilai Rp54,245 miliar. Angka ini lebih baik ketimbang di tahun 2022 yang senilai Rp50,17 miliar.
Laba bersih di tahun 2023 di Rp6,42 miliar. Sedangkan di tahun 2022, angka tersebut lebih rendah yakni di Rp6,06 miliar.
Samino juga menjelaskan sejumlah terobosan/inovasi yang digelar PDAM Kota Salatiga. Itu contohnya adalah sosialisasi layanan/informasi secara online termasuk melalui media sosial; penurunan biaya pasang sambungan baru; fasilitas angsuran pemasangan sambungan baru; dan lain-lain.
Lalu, perihal tata kelola, Samino menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang menyusun skor GCG, dengan pendampingan dari BPKP.
Kini, PDAM Kota Salatiga sudah punya dokumen KPI (key performance indicator), dokumen reward and punishment, dan lain-lain. “Kami pun,” ia menambahkan, “terus mengintensifkan kenaikan kompetensi SDM, direksi, dan dewan pengawas.”