Jakarta, TopBusiness – PT Kawasan Industri Terpadu Batang atau KITB mempunyai kebijakan dan strategi serta program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang terintegrasi dengan kegiatan operasional perusahaan, juga bukan merupakan program sampingan.
General Manager Corporate Secretary, M. Burhan Murtaki menjelaskan seputar kebijakan dan strategi corporate social responsibility (CSR) atau TJSL PT KITB yang tak dapat dipisahkan dari operasional perusahaan dan bukan merupakan program sampingan.
“Kebijakan dan strategi TJSL atau tanggung jawab sosial dan lingkungan, ini bukan sekedar program sampingan melainkan bagian integral dari kegiatan operasional perusahaan,” kata Burhan, panggilan akrab bagi M. Burhan Murtaki, saat pemaparan materi presentasi bertema Brighter Future Ahead, di hadapan Dewa Juri TOP CSR Awards 2024, dalam jaringan aplikasi rapat zoom, di Jakarta, hari ini.
Dalam penjurian Burhan, tak sendirian, melainkan di dampingi oleh Tanya Liwail Chamdy selaku Corporate Communication Manager atau Corcom MGR PT KITB, dan Surya Hasibuan dari Corcom.
Perusahaan benar-benar menyadari akan pentingnya bisnis berkelanjutan, sehingga melibatkan peran serta masyarakat sekitar. Pada akhirnya, sasaran program CSR atau TJSL mesti selaras dan terintegrasi dengan proses operasional, serta tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dikatakan Burhan, perusahaan tentu sangat memahami bahwa mencapai percepatan bisnis yang berkelanjutan, erat kaitannya dengan perluasan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, TJSL diimplementasikan dengan fokus pada pembangunan komunitas lokal. “Integrasi TJSL ke dalam bisnis perusahaan menjadi kunci untuk memperkuat baik brand (merk), serta membangun hubungan yang lebih baik dengan para tenant. Lebih dari itu, pelaksanaan TJSL merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujar dia.
Dalam konteks menjalankan kebijakan dan strategi, KITB memiliki visi dan misi TJSL. Visi yaitu menjadi kota industri cerdas, terintegrasi, dan terdepan dalam menjalankan TJSL yang berkelanjutan untuk meningkatkan nilai tambah dan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan.
Sementara misinya yaitu pertama, mendukung peningkatan pendidikan dan penciptaan lapangan kerja melalui pelatihan dan penyerapan tenaga kerja lokal. Kedua, membangun kemitraan yang kuat dan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar perusahaan. Ketiga, menciptakan pertumbuhan ekonomi inklusif melalui pelibatan dan pengembangan masyarakat. Keempat, mendukung peningkatan kesehatan melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan. Dan kelima, meningkatkan pelestarian lingkungan melalui upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan perlindungan sumber daya alam di masyarakat.
Diungkapkan Burhan, perusahaan dalam melaksanakan kebijakan dan strategi TJSL sesuai dengan pilar-pilar dari Kementerian BUMN. “KITB menyelenggarakan berbagai program sesuai dengan pilar-pilar yang kami sebut sebagai GBC atau Grand Batang City Brighter Future yang sejalan dengan peraturan BUMN tentang fokus-fokus bidang dan pilar utama pelaksanaan program TJSL di lingkungan kementerian BUMN, dimana kami saat ini merupakan bagian dari Kementerian BUMN. Pilar-pilar tersebut yaitu pendidikan dan lapangan pekerjaan, kemudian komunitas sosial, lalu ekonomi dan UMK, selanjutnya kesehatan, serta lingkungan,” papar dia.