Jakarta, TopBusiness – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) mencatatkan kinerja positif berdasarkan Laporan Keuangan (Audited) per tanggal 31 Desember 2023, dengan meraih pendapatan sebesar Rp3,98 triliun tumbuh 68,19% secara Year on Year (“YoY”).
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh meningkatnya kontribusi segmen bisnis konstruksi sebesar Rp3,78 triliun dan konsesi & properti sebesar Rp69,75 miliar, atau tumbuh secara YoY masing-masing sebesar 81,48% dan 25,73%.
Selain itu, WEGE juga mencatatkan Gross Profit di tahun 2023 sebesar Rp303,22 miliar, tumbuh secara YoY sebesar 32,96%, dengan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp46,50 miliar.
Dari posisi keuangan tahun 2023, WEGE mencatatkan kinerja positif untuk Arus Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp567,74 miliar, Kas dan Setara Kas Rp1,04 triliun, total Ekuitas sebesar Rp2,56 triliun, dan total Aset sebesar Rp5,56 triliun.
Sedangkan dari sisi tingkat kesehatan likuiditas WEGE yang ditunjukkan dengan nilai Current Ratio sebesar 1,93 (kali), Cash Ratio sebesar 0,47 (kali), Gross Profit Margin (GPM) sebesar 7,62%, Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 1,17 (kali), dan Gearing Ratio sebesar 0,09 (kali) turun secara YoY dibandingkan tahun 2022 sebesar 0,24 (kali).
“Pencapaian kinerja WEGE ini menunjukkan cerminan kondisi fundamental WEGE yang sehat di tengah tantangan bisnis industri konstruksi di tahun 2023,” kata Purba Yudha Tama Corporate Secretary WEGE, dalam keterangannya, dikutip Rabu (3/4/2024).
Capaian Kontrak Baru 2024
Untuk capaian kontrak baru sendiri, WEGE hingga akhir Februari 2024 sudah mencapai Rp353,32 miliar. Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain: untuk proyek konstruksi berasal Proyek Gedung BMKG InaTews Jakarta dan Denpasar, Rumah Sakit Eka Hospital Juanda Jakarta Pusat, dan untuk Modular yaitu Office Keet Proyek Kecing Drain Kudus, serta Office Keet Proyek Bendungan Cijurey.
Untuk tahun ini, WEGE sendiri menargetkan akan memperoleh Kontrak Dihadapi (Order Book) sebesar Rp13,42 triliun. Target Kontrak Dihadapi tersebut terdiri dari target Kontrak Baru (New Contract) Rp5,07 triliun dan Carry Over sebesar Rp8,35 triliun.
Komposisi perolehan Kontrak Baru 2024 direncanakan berasal dari Pemerintah 54%; BUMN/BUMD 27%; dan Swasta 19%.
“Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek-proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas, dan independen,” jelasnya.
Untuk pengembangan bisnis di tahun 2024, perusahaan menggelontorkan Belanja Modal (Capital Expenditure) sebesar Rp 254,71 miliar, yang diperuntukkan untuk Capital Employed dan Investasi.
“WEGE berharap dan bekerja keras agar target perusahaan 2024 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” ujar dia.
Menurutnya, untuk menghadapi kondisi ekonomi dan bisnis di tahun 2024, WEGE menerapkan berbagai strategi, baik pada tingkatan operasional, pemasaran, pengembangan dan strategi keuangan.
Beberapa strategi tersebut antara lain; World Class Standard di bidang implementasi QSHE, Fokus pada Quality & Safety dan No Deffect, Key Stakeholder Engagement, Talent Management dan Organisasi berorientasi konsumen, Transformasi digital pada semua fungsi dan Asset Management Circle.