Jakarta, TopBusiness – PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (IDX: BEST) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan paparan publik di Kawasan Industri MM2100, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/5/2024).
Dalam paparannya, Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi, menilai beberapa sektor perekonomian masih akan bertumbuh pesat di tahun ini, usai di kuartal I-2024 meredup. Menurutnya, beberapa sektor seperti logistik pergudangan, elektronik, consumer goods, data center, dan kendaraan elektrik hingga akhir tahun bakal meningkat. Kondisi ini bakal berdampak positif pula terhadap kinerja perseroan yang menggeluti bisnis penjualan lahan di Kawasan Industri MM2100, Bekasi itu.
Makanya, perseroan berani menargetkan untuk marketing sales penjualan lahan kawasan industri bisa mencapai Rp600 miliar di tahun ini. Termasuk juga untuk pedapatan dan laba bersih pun dipatok naik di tahun ini. Kondisi ini memang berbeda dengan pencapain di kuartal I-2024 ini yang masih mengalami kerugian. Kata dia, momen pemilu dan libur lebaran menjadi senitmennya.
“Pada kuartal I lalu, sentimen Pemilu menjadi tantangan kami. Karena investor masih wait and see. Kemudian Maret ada bulan puasa dan langsung disambung dengan holiday (musim libur). Jadi itu berdampa pada bisnis kita yang merugi. Tapi kita harus lihat jangka panjang. Ke depan sektor-sektor itu akan positif. Makanya saya tak khawatir dengan kondisi ini (rugi di kuartal I),” terang Yoshihiro Kobi usai RUPST kepada wartawan.
Dengan optimisme itu, di tahun ini, BEST menargetkan untuk marketing sales bisa tercapai Rp 600 miliar dengan fokus pada industri yang tangguh dan sedang berkembang, seperti logistik pergudangan, elektronik, consumer goods, data center, dan kendaraan elektrik tersebut. Dan hingga kuartal 1 2024, Perseroan mencatatkan marketing sales sebesar Rp 26 miliar.
“Kami yakin dengan kondisi itu, target kami di Rp600 miliar untuk marketing sales bisa tercapai. Bahkan sudah banyak permintaan akan itu. Terutama dari investor domestik. Seperti perusahaan logistik itu bagus sekali. Apalagi memang posisi kami sangat strategis secara akses. Bahkan permintaan tak hanya banyak dari investor lokal, ada juga dari Korea, Jepang, dan China. Itu banyak. Ada juga dari Singapura untuk permintaan data center,” terang dia.
Untuk diketahui, kondisi perseoan juga masih cukup positif. Dai tahun lalu, total pendapatan perseroan masih stabil sebesar Rp 544 miliar. Dengan laba bersih yang di angka Rp40 miliar atau meningkat 17%. Namun hingga kuaratal I-2024, meski marketing sales menapai Rp 26 miliar, perusahaan masih mencatatkan rugi sebesar Rp9 miliar.
Lebih jauh ditegaskan Yoshihiro Kobi, dengan kondisi seperti itu, BEST mematok target pendapatan di 2024 ini mencapai Rp700 miliar dengan target laba bersih sekitar 40% di atas ebitda margin. Untuk itu, perseroan pun siap merogoh belanja modal (capex) mencapai Rp228 miliar.
Angka capex tersebut sebanyak Rp100 miliar untuk pembelian lahan dan sebanyak Rp97 miliar untuk pengembangan infrastruktur di kawasan industri. “Jadi hampir 100 persen (Capex) untuk kawasan karena untuk kami jual. Masih sesuai dengan strategi kami menjual tanah. Sehingga kami optimistis bisa mengerek pendapatan menjadi sebesar Rp600-700 miliar,” ujar dia.
Perseroan pun terus mengembangkan pelayanan, fasilitas, sarana penunjang, dan infrastruktur di Kawasan Industri MM2100 untuk mendukung kelangsungan usaha para pelaku bisnis. Kawasan Industri MM2100 merupakan salah satu kawasan industri dengan lokasi paling strategis di Indonesia, dimana kawasan industri ini akan menjadi satu-satunya kawasan industri di sekitar Jabodetabek yang akan dilewati sekaligus mendapatkan akses langsung ke Jakarta Outer Ring Road 2.
Hasil RUPST
Pada RUPST kali ini, pemegang saham sepakat untuk tidak membagikan dividen dan menjadikannya sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal kerja dalam rangka pengembangan perusahaan. “RUPST menyepakati seluruh laba bersih Perseroan sebagai laba ditahan untuk meningkatkan modal kerja sesuai rencana pengembangan usaha Perseroan,” katanya.
Sepanjang tahun 2023, Perseroan mencatatkan marketing sales lahan sebesar 9 hektar. Dengan total pendapatan tahun 2023 cukup stabil sebesar Rp 544 miliar. Pendapatan tesebut dikontribusikan oleh penjualan lahan sebesar Rp 357 miliar dan pendapatan berulang sebesar Rp188 miliar, dimana pendapatan berulang mengalami peningkatan sebesar 12% dibandingkan dengan tahun 2022, terutama dikontribusikan pendapatan maintenance fee dan air, rental dan hotel.
“Perseroan berhasil meningkatkan profitabilitas operasional dengan mencatatakan peningkatan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp 40 miliar,” ujarnya.