Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup turun 1.49% kemarin, dan masih disertai dengan net sell asing ~1.11 Tr. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBRI, ASII, BMRI, dan BBNI.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG berpotensi sedikit technical rebound, walaupun masih rentan koreksi karena menunggu data Core PCE US malam nanti dan efek dari penurunan bursa US kemarin. “Sehingga untuk level support IHSG akan berada di rentang 6950-7000, sedangkan level resist berada di kisaran 7080-7130,” ujarnya, Jumat (31/5/2024).
Bursa Saham AS Melemah, Saham Salesforce Mengecewakan. Bursa saham AS ditutup lebih rendah pada hari Kamis, dengan indeks Nasdaq turun lebih dari 1% dan saham teknologi memimpin penurunan.
Investor mencerna data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran mingguan naik lebih tinggi dari perkiraan.
Dow Jones terpangkas 0,86% menjadi 38.111, S&P 500 turun 0,60% menjadi 5.235, dan Nasdaq tergelincir 1,08% menjadi 16,737.
Saham Salesforce (CRM.N) anjlok 19,7% sehari setelah perusahaan memperkirakan laba dan pendapatan kuartal kedua di bawah estimasi analis keuangan karena lemahnya pengeluaran klien untuk produk bisnis cloud dan enterprise mereka.
Saham di sektor teknologi S&P 500 (.SPLRCT) turun 2,5% dan menjadi pemberat terbesar indeks acuan tersebut. Sektor jasa komunikasi (.SPLRCL) turun 1,1%, sementara sektor S&P 500 lainnya berakhir lebih tinggi.
Bursa Asia Melemah, Terdorong Pelemahan Wall Street. Bursa Asia kembali melemah pada perdagangan Kamis (30/5). Indeks Nikkei 225 turun 1,30% ke 38.054, Hang Seng melemah 1,34% ke 18.230, Taiex turun 1,38% ke 21.364. KOSPI melemah 1,56% ke 2.635, ASX 200 turun 0,49% ke 7.628, dan Shanghai Composite melemah 0,62% ke 3.091.
Sementara, Straits Times naik tipis 0,01%. Pelemahan mengikuti Wall Street, imbas melemahnya penjualan treasury AS yang memperkuat kekhawatiran kenaikan yield obligasi AS yang mendorong penguatan dolar, dan akan memukul mata uang Asia, termasuk yen Jepang dan yuan China.
Di sisi lain, dalam Beige Book yang dirilis The Fed menyebutkan, perekonomian AS berkembang moderat, ekonomi di sebagian besar wilayah tumbuh sejak April.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (31/5):
- BBCA: Spec Buy
Beli di 9000 short term, cutloss jika break di bawah 8900.
Jika tidak break di bawah 8900, potensi naik ke 9150-9350 short term. - MAPA: Spec Buy
Beli di 740 short term, cutloss jika break di bawah 700.
Jika tidak break di bawah 740, potensi naik ke 780-800 short term. - ASII: Spec Buy
Beli di 4300 short term, cutloss jika break di bawah 4250.
Jika tidak break di bawah 4300, potensi naik ke 4380-4450 short term. - AMRT: Spec Buy
Beli di 2750 short term, cutloss jika break di bawah 2730.
Jika tidak break di bawah 2730, potensi naik ke 2790-2830 short term. - KLBF: Buy on Weakness
Beli di 1500 short term, cutloss jika break di bawah 1480.
Jika tidak break di bawah 1480, potensi naik ke 1550-1580 short term. - PANI: Spec Buy
Beli di 5100 short term, cutloss jika break di bawah 5050.
Jika tidak break di bawah 5050, potensi naik ke 5250-5350 short term.