Jakarta, TopBusiness—Pertumbuhan industri modern cenderung memerlukan lahan yang lebih luas untuk menampung peralatan produksi dan fasilitas yang canggih. Mengantisipasi perkembangan sektor teknologi saat ini, area yang diperuntukkan untuk kegiatan industri, termasuk kawasan industri, sebaiknya dilengkapi dengan infrastruktur berkualitas tinggi.
“Termasuk aksesibilitas yang baik ke jaringan transportasi, konektivitas internet yang cepat, pasokan listrik yang stabil, serta infrastruktur lain yang mendukung kegiatan industri berbasis teknologi tinggi,” kata Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, dalam riset terbaru yang diterima Majalah TopBusiness, akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan bahwa, “Pada kuartal pertama tahun 2024, total transaksi lahan mencapai 44,18 hektar, sekitar 20,6% dari total transaksi lahan industri tahun sebelumnya. Angka ini, meskipun lebih rendah dari tahun lalu untuk periode yang sama, masih dianggap tren yang normal untuk penjualan di awal tahun.”
Berdasarkan potensi pertumbuhan dalam aktivitas penjualan dan penyewaan tanah dan bangunan di dalam kawasan industri, Colliers memproyeksikan bahwa penjualan tahun ini setidaknya akan sebanding dengan pencapaian tahun lalu, terutama didorong oleh sektor industri teknologi tinggi yang sedang berkembang.
Dari semua sektor yang aktif dalam mengakuisisi lahan pada kuartal ini, terlihat bahwa sektor data centre mendominasi dengan kontribusi 22%, diikuti oleh industri otomotif.
“Ke depan, ekspansi perusahaan data centre di dalam kawasan industri kemungkinan akan seimbang dengan perluasan sektor otomotif, terutama kendaraan listrik,” Ferry memprediksi.