Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup turun 0.09% kemarin, disertai dengan net sell asing ~737 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BMRI, BBNI, GOTO dan ASII.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG berpotensi sideways karena masih sepi katalis. “Dengan level support IHSG berada di rentang 6820-6840, sedangkan level resist berada di kisaran 6920-6950,” ujar dia, Rabu (26/6/2025).
Global Overnight Review. Wall Street Menguat, Nasdaq Melonjak Ditopang Saham Teknologi. Wall Street ditutup bervariasi dan berbalik dari pergerakan hari sebelumnya. Nasdaq Composite menguat didukung oleh kenaikan Nvidia dan megacaps teknologi lainnya.
Sementara Dow Jones tergelincir karena pengecer mempertimbangkan dan investor menunggu data inflasi yang akan dirilis minggu ini. Selasa (25/6), Dow Jones Industrial Average turun 0,76% menjadi 39.112,16. Indeks S&P 500 naik 0,39% menjadi 5.469,30. Nasdaq Composite naik 1,26% menjadi 17.717,65.
Perusahaan chip AI Nvidia naik 6,8%. Sektor chip yang lebih luas berkinerja lebih baik dengan indeks Philadelphia Semiconductor bertambah 1,8%. Chip merupakan salah satu pendorong terbesar pemulihan indeks teknologi S&P 500 dari penurunan tiga hari.
Sementara perusahaan seperti Alphabet, naik 2,7%, dan Meta Platforms, naik 2,3%, merupakan pendorong terbesar pada indeks layanan komunikasi.
Data ekonomi yang paling dinanti minggu ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) – ukuran inflasi pilihan The Fed – pada hari Jumat.
Mayoritas Bursa Asia-Pasifik Menguat. Bursa Asia-Pasifik dengan sebagian besar naik pada Selasa (25/6) kendati saham-saham big tech AS mengalami penurunan. Saham teknologi unggulan Nvidia turun 6,68% pada hari Senin dan menjadi salah satu penyebab utama kerugian Nasdaq.
Investor di Asia akan menilai Indeks Sentimen Konsumen Korea Selatan pada bulan Juni, serta harga produsen sektor jasa Jepang. Indeks harga produsen untuk sektor jasa Jepang tumbuh sebesar 2,5% YoY pada bulan Mei, melambat dari kenaikan 2,7% pada bulan April.
Keyakinan konsumen di Korea Selatan meningkat pada bulan Juni, dengan indeks naik menjadi 100,9 dibandingkan dengan 98,4 pada bulan Mei. Adapun indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,95% sementara indeks Topix meningkat 1,7%.
Di Korea Selatan, Kospi menguat 0,35% sementara Kosdaq naik tipis 0,06%. Di Australia, S&P/ASX 200 meningkat 1,36% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,25%. Sedangkan, hanya Shanghai dan FTSE Malay yang melemah masing-masing sebesar 0,44% dan 0,27%.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (26/6):
- ASII: Buy on Weakness
Beli di 4290-4360, cutloss jika break di bawah 4150.
Jika tidak break di bawah 4290, potensi naik ke 4470-4550 short term. - BRIS: Spec Buy
Beli di 2460, cutloss jika break di bawah 2400.
Jika tidak break di bawah 2400, potensi naik ke 2600-2700 short term. - JPFA: Buy on Weakness
Beli di 1400-1410, cutloss jika break di bawah 1360.
Jika tidak break di bawah 1400, potensi naik ke 1440-1470 short term. - ADRO: Buy on Weakness
Beli di 2680-2710, cutloss jika break di bawah 2640.
Jika tidak break di bawah 2640, potensi naik ke 2730-2790 short term. - ACES: Spec Buy
Beli di 845, cutloss jika break di bawah 830.
Jika tidak break di bawah 830, potensi naik ke 865-880 short term. - AMMN: Spec Buy
Beli di 10875, cutloss jika break di bawah 10600.
Jika tidak break di bawah 10600, potensi naik ke 11000-11300 short term.