Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup naik 0.9% kemarin, dan disertai dengan net buy asing ~340 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BBNI, TLKM, BUKA dan BRIS.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG masih berpotensi sedikit koreksi jelang pengumuman data Core PCE US di Jumat yang menjadi salah satu acuan langkah the Fed untuk cut suku bunga ke depan. “Sehingga level support IHSG diproyeksi di rentang 6900-6950, sedangkan level resist berada di kisaran 7000-7030,” ujar dia, Jumat (28/6/2024).
Global Overnight Review. Wall Street Naik Tipis Jelang Rilis Data Inflasi AS. Indeks-Indeks Wall Street naik tipis pada Kamis (27/6).
Jelang rilis data inflasi AS, para ekonom memperkirakan PCE inti naik 0,1% MoM dan 2,6% YoY. Indeks S&P 500 naik 0,09% pada 5.482,87, indeks Nasdaq Composite menguat 0,30% ke level 17.858,68, dan Dow Jones Industrial Average bertambah 36,26 poin atau 0,09% ke 39.164,06.
Saham-saham sektor semikonduktor utama berada di zona merah, saham Micron melemah lebih dari 7% setelah pembuat chip tersebut mengeluarkan panduan pendapatan kuartal keempat sesuai dengan perkiraan. Saham Nvidia, juga turun sebesar 1,9%.
Selain itu, beberapa saham melemah setelah melaporkan laba kuartalan, seperti saham Levi Strauss anjlok 15,4% setelah laba kuartalan perusahaan mengecewakan.
Saham Walgreens Boots Alliance anjlok lebih dari 22% setelah memangkas prospek setahun penuh dan menerbitkan laba lebih rendah dari perkiraan pada kuartal sebelumnya.
Bursa Asia Ditutup Melemah, Mengikuti Wall Street. Pasar Asia-Pasifik ditutup turun pada hari Kamis (27/6) diikuti dengan pelemahan yen Jepang ke level terendah dalam hampir 38 tahun terakhir pada Rabu malam.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,82%, dan indeks Topix turun 0,33%. Kospi Korea Selatan melemah 0,29%, dan Kosdaq melemah 0,41%.
Kemudian, Hang Seng Hong Kong turun signifikan 2,06%, S&P/ASX 200 Australia melemah 0,30%. Perlemahan bursa Asia terjadi setelah pertumbuhan penjualan ritel Jepang YoY pada bulan Mei mencapai 3%, lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 2%.
Investor di Asia juga saat ini tengah mengamati angka laba industri China untuk bulan Mei yang akan dirilis pada hari Kamis waktu setempat.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (28/6):
- SMRA: Spec Buy
Beli di 496, cutloss jika break di bawah 490.
Jika tidak break di bawah 490, potensi naik ke 500-506 short term. - PGAS: Spec Buy
Beli di 1530, cutloss jika break di bawah 1510.
Jika tidak break di bawah 1530, potensi naik ke 1560-1590 short term. - INKP: Spec Buy
Beli di 8850, cutloss jika break di bawah 8750.
Jika tidak break di bawah 8750, potensi naik ke 9025-9300 short term. - BBTN: Spec Buy
Beli di 1250, cutloss jika break di bawah 1235.
Jika tidak break di bawah 1235, potensi naik ke 1280-1300 short term. - BRIS: Buy on Weakness
Beli di 2500, cutloss jika break di bawah 2460.
Jika tidak break di bawah 2460, potensi naik ke 2600-2680 short term. - INCO: Spec Buy
Beli di 3980, cutloss jika break di bawah 3950.
Jika tidak break di bawah 3950, potensi naik ke 4050-4100 short term.