Jakarta, TopBusiness – PT Provident Investasi Bersama Tbk (IDX: PALM), baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dari Rapat tersebut disetujui Kembali PALM tak bagi dividen karena kinerja yang masih negaif. Sehingga perseoan akan focus ke aksi korporasi.
Secara bisnis, perseoan akan fokus meningkatkan kegiatan investasi di tiga sektor utama yakni sumber daya alam; teknologi, media dan telekomunikasi; dan logistik. Hal ini diperkuat dengan masih adanya limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II PALM sebesar Rp4,17 triliun yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025.
“Kami aktif melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan performa bisnis dan nilai tambah bagi para stakeholders. Hingga kini masih terdapat banyak ruang bagi Perseroan untuk melakukan aksi korporasi senada yang didukung performa bisnis dan struktur permodalan yang kuat,” kata Presiden Direktur PALM, Tri Boewono dalam paparan publik seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST/LB) PALM di Hotel JS. Luwansa, Jakarta, seperti dalam keterangan resmi Jumat (28/6/2024).
Aksi korporasi yang direstui RUPSLB adalah, pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham maksimal 162 juta saham atau 1,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada Perseroan.
Langkah tersebut akan dilaksanakan bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya RUPSLB, yakni terhitung sejak 26 Juni 2024 – 25 Juni 2025.
“Rencana buyback saham PALM didasari atas posisi arus kas dan aset Perseroan yang masih berada di level cukup kuat, melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembelian kembali saham Perseroan,” kata dia.
“Buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja saham PALM agar menjadi lebih stabil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang lebih efisien, dan memberikan imbal hasil (return) kepada pemegang saham secara berkelanjutan,” lanjut Tri Boewono.
Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika menjelaskan untuk tahun ini hingga Kuartal I-2024, Perseroan telah menerbitkan 1 (satu) kali Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp675,09 miliar. Sebelumnya pada 2023 Perseroan telah menerbitkan 3 (tiga) kali Obligasi.
“Per Kuartal I-2024, kami masih memiliki limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II sebesar Rp4,17 triliun, yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025,” kata Ellen Kartika.
Adapun dari sisi kinerja keuangan hingga Kuartal I-2024, PALM mempertahankan arus kas yang kuat di mana kas dan setara kas tercatat Rp141,48 miliar, dengan total aset Perseroan hingga Kuartal I-2024 mencapai Rp7,65 triliun.
“Dengan posisi kas dan berbagai strategi yang tengah dijalankan, Perseroan optimis dapat terus menjaga dan memperkuat fundamentalnya. Sebagai perusahaan investasi, pencatatan laporan keuangan PALM berbeda dibandingkan dengan perusahaan operasional lainnya. Kami menggunakan pencatatan Mark to Market, dimana pencatatan harga atau nilai suatu efek atau portofolio untuk merefleksikan nilai pasar terkininya,” ungkap Ellen Kartika.
Meski begitu, kinerja PALM masih mencatatkan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,18 triliun di kuartal I 2024. Ini berbanding terbaik dari laba Rp 47,92 miliar di kuartal I 2023.
Per kuartal I 2024, total aset PALM tercatat sebesar Rp 7,64 triliun dan total ekuitasnya sebesar Rp 4,57 triliun. PALM membukukan kas dan setara kas tercatat Rp141,48 miliar per 31 Maret 2024.