Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup naik 0.37% Jumat lalu, disertai dengan net buy asing ~652 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBRI, TLKM, AMRT dan SMGR.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan jika berhasil break di atas 7330. Kemungkinan ini bisa ditopang oleh kenaikan harga komoditas efek prediksi naiknya data GDP China yang akan dirilis 15 Jul jam 9 pagi ini.
“Dengan level support IHSG diproyeksi berkisar di 7230-7270, sedangkan level resist akan berada di rentang 7350-7390,” ujar Fanny, Senin (15/7/2024).
Global Overnight Review. Wall Street Jumat (12/7) Ditutup Menguat, Di tengah Spekulasi Kenaikan Suku Bunga AS. Wall Street ditutup naik pada perdagangan Jumat (12/7).
S&P 500 dan Dow Jones mencapai rekor tertinggi intraday, di tengah spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan September serta sejumlah bank besar sahamnya jatuh setelah melaporkan hasil yang beragam. S&P 500 naik 0,55% ke level 5.615,35 poin.
Nasdaq menguat 0,63% pada 18.398,45, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 0,62% menjadi 40.000,90.
Beberapa perusahaan besar bangkit kembali seperti Apple dan Nvidia masing- masing naik lebih dari 1%. Laba kuartal kedua JPMorgan Chase terangkat oleh kenaikan biaya perbankan investasi merosot 1,2%.
Wells Fargo anjlok 6% setelah perkiraan lender terhadap pendapatan bunga kuartalannya meleset, sementara Citigroup turun 1,8% meskipun melaporkan lonjakan pendapatan perbankan investasi.
Saham perusahaan kecil Russell 2000 menguat untuk hari ketiga berturut-turut, naik 1,1% dan Indeks S&P 400 Mid Cap naik 0,9%.
Inflasi AS Turun, Bursa Asia Sambut Gembira. Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan hari Jumat (12/7) setelah menerima kabar baik dari AS.
Data inflasi AS tercatat tak terduga yang mendorong spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS semakin dekat. Dari enam indeks di pasar Asia, tiga mencatatkan kenaikan yakni Hang Seng Hong Kong melesat 2,59%, FTSE Straits Times Singapura naik 0,65% dan ASX 200 Australia menguat 0,88%.
Sementara lainnya tercatat melemah yaitu Nikkei 225 Jepang anjlok 2,45%, KOSPI Korea Selatan turun 1,19% dan FTSE Malay KLCI melemah 0,25%.
Melemahnya inflasi AS mendorong The Fed untuk segera menentukan kebijakan pemangkasan suku bunganya. Hal ini dapat mendorong dolar melemah terhadap mata uang Asia lainnya, sehingga menguntungkan nilai impor pasar Asia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin (15/7):
- ADRO: Spec Buy
Beli di 2800, cutloss jika break di bawah 2780.
Jika tidak break di bawah 2800, potensi naik ke 2860-2900 short term. - UNTR: Spec Buy
Beli di 23400, cutloss jika break di bawah 23150.
Jika tidak break di bawah 23400, potensi naik ke 23700-23950 short term. - MDKA: Spec Buy
Beli di 2370-2400, cutloss jika break di bawah 2320.
Jika tidak break di bawah 2370, potensi naik ke 2430-2480 short term. - BBCA: Buy on Weakness
Beli di 10000, cutloss jika break di bawah 9950.
Jika tidak break di bawah 9950, potensi naik ke 10150-10300 short term. - BRPT: Buy if Break 1140
Jual di 1180-1220 short term.
Jika tidak break di atas 1140, bisa coba antri beli di 1100-1120, cutloss di bawah 1080. - ICBP: Spec Buy
Beli di 10200-10300, cutloss jika break di bawah 10150.
Jika tidak break di bawah 10200, potensi naik ke 10475-10600 short term.